Berdasarkan urutan tokoh tersebut, memang 3 besar masih diisi oleh tokoh yang sama. Namun Rico menyebut tokoh-tokoh lainnya juga mengalami peningkatan elektabilitas 2 tahun menjelang Pemilu 2024.
"Kita bisa lihat data-data ini beberapa ketum parpol masuk dalam 10 besar. Seperti Prabowo, AHY, Muhaimin Iskandar, Airlangga Hartarto, Puan Maharani, saya pikir mengalami peningkatan peringkat dan elektabilitas di 2 tahun jelang pemilu," ucapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian Rico juga memaparkan hasil survei elektabilitas partai politik di Indonesia. Hasilnya menunjukkan PDIP unggul di atas Partai Gerindra.
"PDIP dengan 19,6%, Gerindra 13,5%, Demokrat 10,6%, Golkar 8,8%, PKB 8,6%. Kemudian baru ada partai lainnya begitu ya, PKS 6,3%, NasDem 4,5%, PPP 2,5%, PAN 2%, PSI 1,5%, Gelora 1,4%, Perindo 1%, Hanura 0,7%, Partai Ummat 0,2%, Berkarya 0,1%, Garuda 0,1%, Tidak tahu/tidak jawab 18,6%," ujar Rico.
Lebih lanjut Rico mengklasterkan partai politik ini menjadi partai nasionalis dan partai Islam. Dia menyebut PDIP merupakan partai nasionalis dengan elektabilitas terbesar, sedangkan PKB merupakan partai Islam dengan elektabilitas terbesar.
"Dari data ini kita bisa temukan bahwa kalau kita bagi temuan dari dua klaster parpol, yaitu klaster politik nasionalis dan Islam, kita bisa lihat bahwa dari klaster partai nasionalis terbesar pada saat ini PDIP dengan perolehan sebesar 19,6 persen, dan partai Islam terbesar saat ini ialah PKB dengan besar angka elektabilitas sebesar 8,6 persen," ujarnya.
(maa/gbr)