Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengajak Duta Besar China untuk Indonesia, H.E Mr. Lu Kang, untuk menggerakkan investor China berinvestasi dalam pembangunan jalan tol Mengwi - Gilimanuk. Tol tersebut terbentang sepanjang 96,21 Km di Pulau Bali.
Tol ini terdiri dari 3 seksi, yakni Seksi 1 Gilimanuk-Pekutatan sepanjang 54,7 km, Seksi 2 Pekutatan-Soka sepanjang 23,17 km dan Soka-Mengwi 18,9 km. Mencakup 3 Kabupaten di Provinsi Bali yaitu Kabupaten Jembrana, Tabanan, dan Badung.
Menurut Bamsoet, kehadiran jalan tol Mengwi - Gilimanuk sangat strategis dan menjanjikan bagi investor. Karena dapat mengakomodir kendaraan dari Barat ke Timur dan sebaliknya di Bali. Serta menjadi jalur alternatif dari pelabuhan Gilimanuk ke arah ibu kota Provinsi Bali Denpasar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekaligus memangkas waktu tempuh Pelabuhan Gilimanuk ke Kawasan Metropolitan Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar dan Kabupaten Tabanan dari enam jam menjadi hanya sekitar dua jam," ujar Bamsoet dalam keterangannya, Senin (28/3/2022).
Usai menerima Duta Besar China untuk Indonesia H.E Mr. Lu Kang Ketua DPR RI ke-20 ini juga mengapresiasi capaian nilai perdagangan yang telah diraih Indonesia dan China sepanjang 2021 yang telah mencapai US$110 miliar. Angka itu naik 54,04% dari tahun 2020 dan merupakan yang terbesar dalam sejarah perdagangan RI - China.
Ia pun berharap capaian tersebut dapat terus ditingkatkan, dengan nilai perdagangan yang lebih berimbang di masa mendatang. Di tahun 2021, Indonesia mengalami defisit perdagangan sebesar US$ 2,44 miliar. Meskipun angka ini lebih baik dibandingkan defisit tahun 2020 yang mencapai US$ 7,85 miliar.
"Masih defisitnya neraca perdagangan Indonesia terhadap Tiongkok antara lain dipengaruhi oleh masih adanya hambatan-hambatan dagang non tarif bagi komoditi unggulan Indonesia seperti sektor pertanian, peternakan dan perikanan," tandas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini mengungkapkan selain membahas kerja sama kedua negara, pertemuan tersebut juga dimanfaatkan untuk membahas berbagai situasi dunia, salah satunya terkait ketegangan yang terjadi antara Rusia dengan Ukraina.
Bamsoet mengungkapkan sebagai pemimpin G20, Indonesia akan tetap mengundang Rusia untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan diselenggarakan pada Oktober 2022 di Bali. Terlebih Kedutaan Besar Rusia di Indonesia telah mengkonfirmasi bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin akan menghadiri KTT G-20 di Bali.
"Undangan terhadap Rusia tersebut bukan berarti menunjukan Indonesia membenarkan tindakan yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina. Melainkan untuk menjalankan kewajiban sebagai pemimpin G-20 mengundang seluruh negara anggotanya seperti Rusia, China, Amerika, Inggris, dan lainnya, untuk menghadiri KTT G-20," imbuh Bamsoet.
(akn/ega)