Dorong Kemajuan Bangsa, Kepala BPIP Minta Santri Kuasai Ilmu Eksakta

Dorong Kemajuan Bangsa, Kepala BPIP Minta Santri Kuasai Ilmu Eksakta

Yudistira Imandiar - detikNews
Senin, 28 Mar 2022 16:29 WIB
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Yudian Wahyudi berpesan kepada civitas akademika Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (Instika), Kabupaten Sumenep, Jawa Timur agar menambahkan dan menguatkan penguasaan terhadap ilmu eksakta.
Foto: Dok. BPIP
Jakarta -

Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Yudian Wahyudi berpesan kepada civitas akademika Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (Instika), Kabupaten Sumenep, Jawa Timur agar menambahkan dan menguatkan penguasaan terhadap ilmu eksakta. Ia menekankan penguasaan teknologi oleh masyarakat merupakan faktor penting bagi kemajuan bangsa.

Hal itu disampaikan Yudian saat menjadi pembicara kunci di seminar nasional bertajuk Sosialisasi Ideologi Pancasila di Kalangan Santri dan Akademisi di Aula Kampus Instika, Senin (28/3/2022).

"Kenapa Indonesia jatuh ke penjajah, karena kita tidak punya teknologi militer. Jadi, dengan ilmu-ilmu eksakta kita bisa kuasai teknologi. Kalau Institut Ilmu Keislaman Annuqayah ingin meningkatkan pengabdian untuk negeri, perkuatlah ilmu-ilmu eksakta," kata Yudian seperti dikutip dalam keterangan tertulis, Senin (28/3/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yudian mengatakan dalam Islam banyak contoh bagaimana nabi-nabi menguasai ilmu-ilmu umum. Nabi Nuh misalnya menguasai teknik perkapalan. Kemudian, lanjutnya, Nabi Daud menguasai teknik militer, Nabi Yusuf menguasai ilmu ekonomi, Nabi Idris mengusai home industri, hingga Nabi Isa menguasai ilmu kedokteran.

Menanggapi hal tersebut, Rektor Instika KH Ahmad Syamli Muqsith mengatakan Yayasan Annuqayah sudah mengamanatkan ke Instika untuk membuka program-program studi umum. Sejak 2018, Instika memiliki Institut Science dan Teknologi dengan program eksakta.

ADVERTISEMENT

"Dan semuanya sudah terakreditasi," sebut Ahmad Syamli.

Selain itu, ia menerangkan sejak tahun 80-an, Yayasan Annuqayah sudah menjalin kerja sama dengan lembaga dari Amerika Serikat (AS) untuk mengajarkan bahasa Inggris kepada para santri. Kerja sama ini pun berlanjut selama puluhan tahun. Dalam praktik pembelajaran tersebut, cetus Ahmad Syamli, para santri mempraktikan nilai-nilai Pancasila dengan menghormati para guru bahasa Inggris yang merupakan orang asing beragama non muslim.

"Jadi kami di sini juga mengamalkan nilai-nilai Pancasila untuk menghormati perbedaan," imbuh Ahmad Syamli.

Sebagai informasi, acara seminar ini dihadiri oleh unsur pimpinan BPIP. Selain Prof Yudian Wahyudi, turut hadir Sekretaris Utama BPIP DR Karjono, Deputi Hubungan Antar Lembaga dan Sosialisasi Prakoso, Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Romo Benny Susetyo, dan Direktur Sosialisasi dan Komunikasi M Akbar Hadiprabowo. Acara ini juga dihadiri oleh Forkompinda Kabupaten Sumenep dan civitas akademika Instika.

(akd/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads