Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan Masjid Jami Miftahul Jannah di Jakarta Timur. Di momen peresmian masjid, Anies kembali menyinggung soal memasukkan air ke dalam tanah.
Anies awalnya memuji bangunan masjid yang sudah didirikan dengan sangat baik. Untuk itu, Anies berharap supaya pengelolaan airnya bisa menerapkan konsep pembangunan berkelanjutan.
"Kalau membangunnya cukup sekali, tapi penggunaan air itu sepanjang usia masjid. Karena itu penting untuk menerapkan konsep sustainable development sehingga air yang digunakan bisa diolah, bisa didaur ulang, bisa dimanfaatkan lagi dan dialirkan juga, zero run off," kata Anies di Jl Menteng Utama Timur, Jakarta Timur, Minggu (27/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anies kemudian menyinggung soal konsep pengendalian banjir zero run off. Menurutnya, air dari dalam masjid mesti dimasukkan kembali ke dalam tanah melalui sumur saluran air.
"Zero run off itu artinya tidak dialirkan keluar tapi dimasukan ke dalam tanah. Jadi dengan sumur drainase.
Dia berharap masjid ini menjadi percontohan untuk menerapkan sistem itu. Sebab, air bakal terus digunakan untuk berkegiatan di masjid.
"Dengan begitu pembangunan yang baik ini bisa jadi percontohan, gimana mengelola air di sebuah masjid," ujarnya.
Untuk diketahui, penjelasan Anies soal air dimasukkan ke tanah pernah disampaikan pada tahun 2018. Anies Baswedan saat itu mengingatkan soal drainase vertikal. Anies mengatakan, jika air hujan dikembalikan lagi ke dalam tanah, kecil kemungkinan terjadi banjir.
"Jika setiap kita memasukkan air hujan ke dalam lubang di rumah kita, tanah kita, maka kita tak mengirimkan air hujan keluar dan insyaallah tak menghasilkan banjir," kata Anies di Monas, Jakarta, Selasa (20/11/2018).