Medan - Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Asahan I di Porsea, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara (Sumut) akan mulai dibangun Juli 2006 dengan kapasitas terpasang 2X90 MW. Proyek senilai Rp 2,5 triliun ini diharapkan selesai 2009.Hal ini disampaikan oleh Minister Counsellor Economic dan Commercial, Kedubes Cina Tan Wei Wen kepada wartawan di Medan, Senin (22/5/2006)."Saat ini sedang dilakukan persiapan terkait dengan mobilisasi peralatan ke lokasi proyek. Kami akan bangun terowongan untuk menaikkan debit air sepanjang 6,5 km dengan diameter 8 meter," jelas Wei Wen. Wei Wen mengungkapkan, setelah pelaksanaan ground breaking Februari 2006 lalu, mulai Mei pihaknya sudah menurunkan tim persiapan ke lokasi proyek. Seluruh persiapan diperkirakan rampung akhir Juni dan peralatan sudah masuk. "Sehingga bulan Juli proyek sudah berjalan," kata Tan Weiwen. Proyek yang dikelola bersama dengan PT Bajradaya Sentranusa ini diperkirakan selesai dalam 39 bulan, dan ditargetkan beroperasi tahun 2009. Sementara Vice President China Huadian Corporation Xie Chun Wang menyatakan, China Huadian Corporation dan PT Bajradaya sudah siap secara teknis, finansial, dan politis untuk melaksanakan proyek ini. PLTA Asahan I merupakan satu-satunya proyek listrik swasta tenaga hidro yang telah menandatangani kontrak penjualan dengan PT PLN. Proyek ini menggunakan sumber energi air dari Sungai Asahan dan Danau Toba. Diperkirakan PLTA ini akan menghasilkan energi listrik primer sebesar 1.175 GWh pertahun dan energi skunder sampai dengan 100 GWh pertahun. Tan Wei Wen mengungkapkan PLTA ini akan berdampak besar terhadap pengembangan ekonomi di sekitar lokasi proyek maupun wilayah Sumut. Selain mendukung industri dengan masuknya pasokan tambahan energi listrik, proyek ini juga akan melibatkan banyak mitra lokal terutama dalam proyek sipil pembangunan terowongan. "Sebagian besar proyek ini akan dikerjakan oleh mitra lokal seperti PT Wijaya Karya, PT Pembangunan Perumahan, PT Waskita Karya, PT Miduk Arta dan beberapa perusahaan lain," ujarnya. PLTA Asahan I diharapkan dapat mengatasi krisis energi yang dihadapi Pemprov Sumut. Saat ini Sumut mengalami defisit energi listrik sekitar 150 MW-200 MW. Dari total kebutuhan energi listrik 765 MW pada siang hari, pasokannya hanya sekitar 623 MW. Pada saat beban puncak, kebutuhan mencapai 1.040 MW dan pasokannya hanya sekitar 836 MW. Akibatnya sering diberlakukan pemadaman bergilir.
(fay/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini