Belasan insiden kecelakaan melibatkan bus TransJakarta terjadi di tahun ini. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyoroti proses perekrutan pengemudi yang dilakukan operator.
Riza awalnya menuturkan TransJakarta bekerja sama dengan pihak ketiga atau operator dalam mengoperasionalkan bus. Jadi, proses perekrutan sopir bus diserahkan oleh operator.
"Memang TransJakarta ini kan bus dan pengemudinya itu kan sebagian besar memang kerja sama dengan pihak ketiga, ada operator-operator," kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (24/3/2022),
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Riza lantas meminta operator memerhatikan aspek kesehatan dan kemampuan sopir dalam mengendarai bus. Pasalnya, beberapa kecelakaan kerap terjadi karena faktor human error.
"Kita minta supaya semua supaya, yang bekerja sama dengan TransJakarta, yang menyediakan bus, juga memberi perhatian lebih mulai dari rekrutmen pengemudi, memastikan kesehatannya, kesejahteraan, kemampuan, dan lain-lain. Supaya tidak lagi terjadi kecelakaan," tegasnya.
"Karena kecelakaan terjadi di antaranya disebabkan karena human error," sambungnya.
Orang nomor 2 di Jakarta itu menyadari mengemudi bus TransJakarta tak semudah yang dibayangkan. Selain ukuran bus yang lebih besar dibandingkan bus pada umumnya, pengemudi mesti berjalan di lintasan yang lurus dan dibatasi oleh pembatas jalan.
"Itu memang sangat tidak menyenangkan tentunya. Yaitu cepat membosankan, cepat mengantuk, dan sebagainya," ujarnya.
Di samping itu, Riza meminta supaya pengaturan jam kerja disesuaikan dengan memerhatikan aspek kesehatan sopir bus sekaligus kebutuhan.
"Kami minta supaya shift jamnya diatur jam operasional dan sebagainya," imbuhnya.
Sebagaimana diketahui, bus TransJakarta (TransJ) kembali terlibat kecelakaan lalu lintas. Tahun ini, telah ada 18 insiden kecelakaan yang melibatkan bus TransJ.
Terbaru, bus TransJakarta menabrak mobil Mitsubishi Xpander di exit Tol Kodam Jakarta Timur (Jaktim). Insiden ini menjadi kecelakaan ke-18 yang melibatkan bus TransJakarta pada tahun ini.
Diketahui, jumlah kecelakaan yang melibatkan bus TransJakarta masih tinggi di tahun ini, bahkan hingga menyebabkan korban tewas. Polisi akan melakukan analisis dan evaluasi keamanan.
"Dari 17 (kecelakaan) ini kita akan evaluasi, di titik-titik mana yang paling rawan, termasuk juga kita evaluasi dari manajemen TransJakarta-nya," kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo kepada wartawan, Selasa (15/3).
Polisi bakal berkoordinasi dengan pihak terkait dalam penyampaian hasil temuan polisi.
(taa/dwia)