Sejumlah pembaca detikcom mengusulkan nama Aiptu Parman menjadi kandidat penerima Hoegeng Awards 2022. Anggota Polisi Lalu Lintas (Polantas) di Polsek Sleman itu pernah membantu warga mencarikan handphone (HP) yang tertinggal di taksi online.
Dikutip dari detikJateng, Kamis (24/3/2022), salah satu pembaca detikcom yang mengusulkan Aiptu Parman adalah Johanes Hamidin (48), warga Sleman. Ia menceritakan saat itu Parman tengah bertugas menjaga lalu lintas di Pos Polisi Denggung, Tridadi, Sleman.
"(Parman) Polantas Pos Denggung Polres Sleman. Pada 2018 saya ditolong beliau pas HP saya ketinggalan di taksi online. Saat itu saya dengan anak perempuan saya masih umur 7 tahun," kata Johanes kepada detikJateng, Kamis (24/3).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Johanes yang kebingungan untuk menghubungi driver taksi online itu kemudian menuju Pos Polisi Denggung di Sleman, dekat tempatnya turun. Saat itu, ada dua petugas berjaga di pos.
"Saya menyampaikan masalah saya. Setelah itu Pak Parman (salah satu petugas) memberikan HP-nya ke saya untuk dipakai menghubungi nomor telepon saya yang tertinggal di taksi online, namun tidak diangkat," ucapnya.
"Saya panik karena di HP saya ada m-banking dan aplikasi e-wallet. Takutnya si driver keburu dapat penumpang lagi dan HP saya diambil penumpang baru tersebut," tambahnya.
[Daftarkan kandidat penerima Hoegeng Awards 2022 di sini!]
Di tengah kepanikan, Parman menanyakan pelat nomor dan jenis mobil yang dinaiki Johanes. Namun ia hanya hafal jenis mobil dan warnanya. Akhirnya Parman menawarkan untuk mencari bersama-sama, sementara putri Johanes dititipkan ke petugas Pos Polisi Denggung.
"Ternyata itu mobil itu 'sejuta umat', baik jenis dan warnanya. Jadilah saya dibonceng Pak Parman dengan sepeda motornya berputar di radius seputaran Denggung untuk jangkauan jelajah mobil berdasarkan durasi waktu sambil saya terus mencoba menelepon HP saya menggunakan HP pinjaman Pak Parman," katanya.
Beberapa mobil yang mirip ciri-cirinya dengan taksi online yang ia naiki dihentikan. Setelah sekitar 30 menit berputar-putar dan menelepon, akhirnya panggilan teleponnya diangkat oleh driver dan ponselnya bisa diselamatkan.
"Saya ucapkan terima kasih ke Pak Parman, yang telah membantu saya dengan ikhlas tanpa meminta imbalan apa pun dan menenangkan saya agar tetap tenang, agar dapat berpikir normal sehingga membantu proses pencarian," ujarnya.
Sejauh ini, ia melihat Parman mau membantu masyarakat yang memiliki masalah tak terkait langsung dengan UU Lalin dan angkutan jalan.
"Artinya, beliau berkorban waktu membantu saya, berkorban pulsa, berkorban bensin juga. Sifat Pak Suparman sama dengan sifat Superman, yang gemar menolong sesama tanpa pamrih. Sepertinya saya sempat mau memberikan imbalan sebagai ganti pulsa dan bensin, namun beliau menolaknya," ucap Johanes.
Terpisah, Aiptu Parman mengatakan, baginya, membantu masyarakat merupakan tugasnya. Ia bahkan sudah lupa dengan kejadian itu.
"Saya sudah lupa kejadiannya, itu sudah lama. Dulu waktu sore kalau tidak salah saya pakai RX King. Terima kasih untuk Pak Johanes," kata Parman saat dihubungi detikJateng.
"Ya itu dari nurani saja, tidak ada tendensi apa-apa. Kita menolong orang kan karena ingat suatu saat juga akan ditolong orang," pungkasnya.
[Daftarkan kandidat penerima Hoegeng Awards 2022 di sini!]
Artikel ini adalah bagian dari rangkaian acara Hoegeng Awards 2022. Polisi yang diceritakan dalam artikel ini merupakan salah seorang yang diusulkan pembaca sebagai kandidat penerima Hoegeng Awards 2022. Pembaca detikcom bisa mengusulkan anggota polisi kandidat penerima Hoegeng Awards 2022 melalui link berikut ini: Hoegeng Awards 2022.
(fas/fjp)