Irjen Napoleon Bonaparte tiba-tiba angkat bicara soal Pendeta Saifuddin Ibrahim. Napoleon menyebut dugaan penistaan agama yang dilakukan Saifuddin lebih parah dibandingkan yang dilakukan M Kace.
"Sekarang muncul tokoh baru, Saifuddin Ibrahim, menistakan, lebih berat daripada Kace. Untung ada Pak Mahfud Md yang segera memerintahkan untuk menangkap, mempertanggungjawabkan secara hukum. Kalau tidak, kita pecah, itu yang betul," kata Napoleon seusai sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Kamis (24/3/2022).
Napoleon baru saja menjalani sidang dakwaan perkara penganiayaan terhadap M Kace. Dia pun berharap Saifuddin segera ditangkap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita tunggu kapan didapat. Kalau bila perlu, pertemukan dengan saya lagi. Jangan khawatir, tidak akan saya aniaya Ibrahim itu, paling kujilat saja dia," kata Napoleon.
Sebelumnya, Pendeta Saifuddin Ibrahim dilaporkan ke Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri atas dugaan penistaan agama dan ujaran kebencian terkait SARA. Bareskrim telah meningkatkan status perkara dugaan penistaan agama ini ke penyidikan.
"Informasi dari Dittipidsiber, kasus sudah naik ke penyidikan terkait kasus Saudara SI (Saifuddin Ibrahim)," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo saat dimintai konfirmasi, Rabu (23/3).
Dedi menjelaskan Bareskrim masih terus berkoordinasi dengan Federal Bureau of Investigation (FBI) terkait keberadaan Pendeta Saifuddin Ibrahim di Amerika Serikat (AS). Dia menekankan penyidik masih terus bekerja.
"Komunikasi dengan pihak terkait dan FBI intens masih dilakukan terus. Penyidik masih terus bekerja," tuturnya.
Simak video 'Didakwa Aniaya M Kace, Irjen Napoleon: Saya Pengayom Masyarakat':