.webp)
Bocah laki-laki di Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, menjadi sorotan karena kebiasaan memakan sandal hingga kertas. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bekasi akan mengecek kesehatan bocah tersebut.
Kadinkes Kabupaten Bekasi Sri Enny Meinarti mengatakan tenaga kesehatan (nakes) dari puskesmas sudah mendatangi kediaman bocah tersebut.
"Sudah dikunjungi perwakilan dinkes oleh Puskesmas Muara Gembong. Selanjutnya, direncanakan memeriksa kesehatan anak dan mengikuti arahan dari tim medisnya nanti," kata Sri kepada detikcom, Kamis (24/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sri optimistis bocah tersebut akan meninggalkan kebiasaan buruk mengkonsumsi benda-benda tersebut. Dia mendapatkan laporan bocah tersebut sudah bisa menghilangkan kebiasaan memakan sandal.
Dia mengatakan dokter yang memeriksa bocah tersebut akan memberikan saran-saran agar kebiasaan yang membahayakan kesehatan itu dapat ditinggalkan si bocah.
"Menurut saya bisa selama tidak diberikan. Kebiasaan makan sandalnya juga hilang kata orang tuanya," ucapnya.
Sri mengatakan hari ini petugas kesehatan sudah melakukan pemeriksaan awal terhadap bocah tersebut.
Dinkes Kabupaten Bekasi juga menyiapkan dokumen-dokumen pendukung untuk pemulihan kesehatan bocah itu.
"Kita lengkapi surat-surat anaknya dulu. Bapaknya KTP Kota Bekasi, ibunya KTP Karawang. Kami koordinasikan semua dengan lintas sektor yang lain sehingga BPJS anaknya bisa ada," kata dia.
Viral Bocah Makan Sandal-Kertas
Sebelumnya, video menunjukkan seorang bocah memakan kertas dengan lahap viral di medsos. Bocah laki-laki tersebut diketahui tinggal di Jaya Sakti, Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat (Jabar).
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
Sang ibu, Pipit, mengatakan hal tersebut telah berlangsung sejak putranya masih berumur 1 tahun. Dia mengatakan pada umur tersebut, awalnya anaknya senang memakan sandal.
"Iya, Pak, emang betul seperti itu, dia seneng makan kayak gitu dari umur satu tahun," ujar Pipit ketika dihubungi, Selasa (22/3).
Pipit mengaku dalam satu bulan dirinya bisa membeli 5 pasang sandal.
Selain sandal, bocah tersebut mulai memakan benda lain seperti kertas, kardus, hingga styrofoam. Jika permintaannya tidak dituruti, anak Pipit akan menangis sejadi-jadinya.
Selama memakan benda-benda tersebut, Pipit mengaku anaknya belum pernah mengeluh memiliki masalah pencernaan. Hanya, benda-benda yang dimakannya terkadang tidak bisa dicerna seperti sandal dan styrofoam.
