Menlu RI Minta Taliban Tinjau Ulang Pembatalan Izin Siswi Kembali Sekolah

Menlu RI Minta Taliban Tinjau Ulang Pembatalan Izin Siswi Kembali Sekolah

Yulida Medistiara - detikNews
Kamis, 24 Mar 2022 14:01 WIB
Menlu Retno Marsudi
Menlu Retno Marsudi (Andhika Prasetia/detikcom)
Jakarta -

Otoritas Taliban yang kini berkuasa di Afghanistan mencabut pengumumannya soal pembukaan sekolah menengah untuk anak-anak perempuan di negara tersebut. Menteri Luar Negeri RI (Menlu) Retno Marsudi meminta Taliban meninjau ulang keputusan tersebut.

"Saya sangat prihatin dengan keputusan Taliban untuk menutup akses bagi siswi sekolah menengah di Afghanistan," kata Retno, dikutip dari akun Twitter resminya @Menlu_RI, Kamis (24/3/2022).

"Indonesia berharap agar Taliban dapat meninjau ulang keputusan tersebut," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Retno menilai pendidikan untuk semua pihak, termasuk perempuan dan anak perempuan, sangat penting untuk masa depan Afghanistan. Ia menegaskan pemerintah Indonesia akan terus mendorong pemberdayaan perempuan di Afghanistan.

"Indonesia akan terus mendorong pemberdayaan perempuan, khususnya akses pendidikan bagi perempuan dan anak di Afghanistan," ujar Retno.

Sebelumnya, otoritas Taliban, yang kini berkuasa di Afghanistan, mencabut pengumumannya soal pembukaan sekolah menengah untuk anak-anak perempuan di negara tersebut. Pembatalan ini membuat para siswa perempuan yang sudah tiba di sekolah harus pulang sambil berlinang air mata.

ADVERTISEMENT

Seperti dilansir Reuters, Rabu (23/3/2022), para guru dan siswa dari tiga sekolah menengah di sekitar Ibu Kota Kabul menuturkan para siswa mendatangi sekolah dengan bersemangat pada Rabu (23/3) pagi waktu setempat, namun diperintahkan pulang ke rumah.

Mereka juga mengatakan banyak siswa yang harus pergi meninggalkan sekolah dengan berlinang air mata.

"Kita semua kecewa dan kita semua menjadi hilang harapan ketika kepala sekolah memberi tahu kami. Dia juga menangis," tutur salah satu siswa yang enggan disebut namanya karena alasan keamanan.

Tonton video 'Taliban Mendadak Batalkan Izin Kaum Perempuan ke Sekolah':

[Gambas:Video 20detik]



Terakhir kali ketika Taliban berkuasa di Afghanistan, pada 1996-2001, mereka melarang perempuan mengakses pendidikan dan semua pekerjaan. Komunitas internasional menjadikan hak pendidikan untuk anak perempuan dan wanita Afghanistan sebagai tuntutan utama untuk pengakuan rezim baru Taliban, yang berkuasa kembali di Afghanistan sejak Agustus tahun lalu.

Pekan lalu, Kementerian Pendidikan Afghanistan di bawah Taliban mengumumkan bahwa sekolah-sekolah untuk semua siswa, termasuk siswa perempuan, akan dibuka kembali mulai Rabu (23/3) waktu setempat di beberapa provinsi, termasuk Ibu Kota Kabul.

Pembukaan kembali ini diumumkan setelah berbulan-bulan pembatasan pendidikan untuk anak perempuan yang duduk di bangku sekolah menengah.

Halaman 3 dari 2
(yld/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads