Amar Makruf Nahi Munkar

Kolom Hikmah

Amar Makruf Nahi Munkar

Aunur Rofiq - detikNews
Jumat, 25 Mar 2022 07:59 WIB
Poster
Foto: Edi Wahyono
Jakarta -

Allah berfirman dalam surah ali-Imran ayat 110 yang berbunyi, "Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik."

Allah menjadikan mereka sebagai yang terbaik untuk orang lain. Mereka menyuruh kebaikan dan mencegah kemunkaran. Sebaik-baiknya manusia adalah yang memberikan manfaat kepada orang lain dan sejahat-jahat manusia adalah yang mendatangkan kerugian kepada orang lain.

Adapun tuntunan untuk mencegah kemunkaran, sesuai dengan hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim yang berbunyi, "Barangsiapa di antara kamu melihat kemungkaran, hendaklah ia mencegah kemungkaran itu dengan tangannya. Jika tidak mampu, hendaklah mencegahnya dengan lisan, jika tidak mampu juga, hendaklah mencegahnya dengan hatinya. Itulah selemah-lemahnya iman." Hadis ini memberikan manfaat seperti :

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

(a) Diwajibkan mencegah kemungkaran dengan perantaraan apapun yang di mungkinkan
(b) Manfaat mencegah dengan hati adalah menumbuhkan rasa benci terhadap kemungkaran itu dan senantiasa mengingat untuk menolaknya
(c) Memerintah kepada kebaikan dan mencegah dari kemungkaran adalah tanggung jawab bersama umat Islam karena termasuk kewajiban kolektif

Dikisahkan seorang Kaisar Najasyi yang agung karena kepribadiannya, Dia penguasa dari negeri Habasyah (Ethiopia). Pada masa itu ada serombongan umat muslim yang memohon perlindungan kepadanya. Dia (Kaisar) akhirnya memeluk agama Islam, hal ini berkat adanya amar makruf nahi munkar yang dilakukan kaum muslim yang berada di bawah perlindungannya. Peristiwa tersebut sesuai dengan surat yang dikirimkan Kaisar kepada Nabi Muhammad Saw. ditulis dengan format yang sopan sebagai berikut," Kepada Muhammad, seorang utusan Allah, dari Kaisar Najasyi." Dia menyebut menyebut lebih dahulu nama Rasulullah Saw. sebelum menyebut nama dan kebesaran atau kekuasaannya sendiri. Isinya," Aku bersaksi, bahwa engkau adalah seorang utusan Allah. Ketahuilah, bahwa aku tidak memiliki apa pun kecuali diriku sendiri. Jika engkau menyuruhku untuk datang kepadamu, maka pasti aku akan datang ke tempatmu, wahai Rasulullah. Dan aku bersaksi, bahwa apa saja yang telah dan akan engkau katakan adalah benar."

ADVERTISEMENT

Sebelum menyatakan memeluk Islam, kaum Quraisy Mekah mengirim utusan yang dipimpin 'Amru ibn al-Ash ( seorang yang sangat cerdas ). Para utusan ini berusaha mempengaruhi Kaisar agar mengusir kaum muslim dari negeri Habsyah. Pada mulanya Kaisar mendengarkan bujukan utusan tersebut, akhirnya memanggil umat muslim yang dipimpin oleh Ja'far bin Abi Thalib. Kaisar bertanya berbagai pertanyaan dan dijawab oleh Ja'far dengan lugas, tegas dan berani. Sebagai berikut, " Wahai Kaisar, sebelum ini kami hanyalah kaum yang jahil. Kami menyembah sejumlah patung, mengonsumsi bangkai, melakukan perbuatan keji ( zina ), memutuskan tali persaudaraan dan orang yang kuat menindas siapa saja yang lemah. Itulah keadaan kami pada masa lalu.

Setelah Allah mengutus Rasul-Nya dan kami mengenal beliau dari keturunan, kejujuran, sikap amanah dan kebesaran pribadinya. Beliau menyeru kami ke jalan Allah, dan melarang kami menyembah selain-Nya. Agar kami bertutur kata yang baik dan jujur, menyampaikan amanah kepada siapa saja yang berhak, menyambung tali persaudaraan, berbuat baik kepada tetangga, melarang kami melakukan perbuatan buruk dan dosa. Beliau juga melarang kami membunuh orang lain dengan cara-cara yang tidak dibenarkan, melarang perbuatan keji seperti ; berucap yang tidak baik, memakan harta anak yatim dan menuduh wanita yang suci dengan tuduhan yang tidak baik.

Lalu kaum kami menyiksa karena murka. Mereka ingin kami meninggalkan agama kami yang baru, dan kembali kepada agama kami yang lama. Jika kami menolak, mereka akan menyiksa sekeras-kerasnya, sampai kami melarikan diri ke negerimu dan berharap perlindunganmu tanpa dianiaya oleh siapapun di negeri ini." Setelah itu Ja'far menceritakan tentang kisah Nabi Isa as, putera Maryam. Kaisar bertanya, " Selain itu, apa saja yang telah kalian ketahui tentang Isa putera Maryam ?" Jawab Ja'far," Beliau as adalah utusan Allah, dan beliau mendapatkan wahyu dari sisi Allah, seperti para Nabi dan Rasul yang lain."

Mendengar ucapan Ja'far, maka Kaisar mengembalikan semua hadiah yang diberikan kaum Quraisy kepadanya. Kaisar menyatakan memberikan perlindungan pada kaum muslim, disebabkan prilaku dan tutur kata kaum muslim menimbulkan simpati di hati Kaisar. Kemudian Kaisar mengumumkan keislamannya dihadapan kaum Muslim. Kesimpulan dari perbuatan amar makruf nahi munkar adalah, segala keutamaan yang akan dicapai selamanya dalam keadaan baik. Jika mulai ditinggalkan, maka kehidupan yang sebelumnya baik akan berangsur sampai ketitik paling rendah.

Menjalankan tugas suci amar makruf nahi munkar di tengah masyarakat yang telah rusak merupakan pekerjaan yang memerlukan perhatian. Sehingga nilainya jauh lebih bagus daripada beribadah dengan cara mengasingkan diri dari orang banyak. Ingatlah sabda Rasulullah Saw. yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi sebaga berikut, " Sesungguhnya seseorang yang menunjukkan kebaikan kepada orang lain, maka ia akan diberi pahala seperti pahala yang diberikan kepada pelakunya."

Ajaran Islam tidak terbatas pada dinding-dinding masjid, karena ajaran ini diciptakan Allah untuk memakmurkan isi dunia, demi mencapai kebahagiaan di negeri akhirat. Semoga kita selalu ingat untuk melakukan ber-amar makruf nahi munkar.


Aunur Rofiq

Sekretaris Majelis Pakar DPP PPP 2020-2025

Ketua Dewan Pembina HIPSI ( Himpunan Pengusaha Santri Indonesia)

Artikel ini merupakan kiriman pembaca detikcom. Seluruh isi artikel menjadi tanggungjawab penulis. (Terimakasih - Redaksi)

(erd/erd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads