Polisi membeberkan ada dua saksi mata saat Direktur Perawatan Tahanan dan Barang Bukti (Dirtahti) Polda Gorontalo AKBP Beni Mutahir tewas ditembak tahanan narkoba berinisial RY (31). Mereka adalah adik kandung dan istri dari pelaku.
"Sekitar pukul pukul 04.00 RPY ini merupakan adik kandung pelaku yang berada di dalam kamar mendengar adanya suara adu mulut di ruang tamu yang ternyata berasal dari suara antara korban dan pelaku," kata Kabid Humas Polda Gorontalo Kombes Wahyu Tri Cahyono seperti dilansir dari detikSulsel, Rabu (23/3/2022).
"Pada saat adu mulut, AKBP Beni korban menampar atau menempeleng pelaku dan pada saat itu pelaku meminta ampun dengan kalimat, 'Pak Beni, ampun, ampun Komandan'," sambungnya.
Usai meminta ampun, pelaku tiba-tiba membanting ponsel milik AKBP Beni. Adik kandung melihat langsung pelaku menembak AKBP Beni hingga meninggal dunia.
"Dari dapur RPY melihat secara langsung bahwa pelaku menodong senjata api rakitan dan menembak korban sebanyak 1 kali mengakibatkan korban meninggal dunia dan terjatuh. Setelah pelaku melakukan penembakan senjata api tersebut langsung senjata ini diberikan kepada RPY," ujar Kombes Tri.
Adapun istri pelaku berinisial N juga menyaksikan peristiwa penembakan tersebut. N melihat pelaku masuk ke kamar untuk mengambil senjata rakitan yang sengaja disembunyikan.
Simak selengkapnya di sini.
Saksikan Video 'Penampakan Tahanan Narkoba yang Tembak Mati Perwira Polda Gorontalo':
(drg/idh)