Formappi Pertanyakan Proses Pengadaan Kursi yang Dikeluhkan Anggota DPR

Formappi Pertanyakan Proses Pengadaan Kursi yang Dikeluhkan Anggota DPR

Arief Ikhsanudin - detikNews
Rabu, 23 Mar 2022 05:44 WIB
Kursi Baru DPR
Foto: Kursi Baru DPR (Eva/detikcom)
Jakarta -

Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (FORMAPPI) menyoroti keluhan anggota DPR soal kursi baru di ruang Komisi IX. Menurutnya, keluhan itu mengindikasikan pengadaan kursi baru di DPR bermasalah.

"Harus pertanyakan proses persiapan, bagaimana Sekretariat Jenderal yang punya kuasa terkait proyek yang ada di DPR. Kalau ada keluhan tadi, artinya studi persiapan sebelum pengadaan tidak dilakukan dengan baik," kata Peneliti Formappi Lucius Karus kepada wartawan, Selasa (22/3/2022).

Dia menduga ada masalah komunikasi antara Setjen DPR dengan anggota DPR hingga kursi baru itu dikeluhkan. Dia menilai masalah terjadi saat proses pesiapan pengadaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dalam persiapan, Sekretariat Jenderal tidak komunkasikan rancangan bangun yang ini mereka siapkan untuk anggota DPR. Jangan sampai ini asal jadi saja. Hanya menguntungkan pekerja proyek. Tidak peduli hasilnya seperti apa," ujarnya.

"Bisa jadi salah satu bukti komunikasi tidak dibangun dengan baik dalam proses persiapan," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Dia mengatakan Pimpinan DPR bisa menyelidiki lebih lanjut soal pengadaan kursi baru tersebut. Dia berharap tak ada permainan pengadaan barang di DPR.

"Kalau terasa tidak nyaman, asal-asalan itu proyek diadakan. Ada kemungkinan permainan dan mungkin bisa terjadi. Harus ada dorongan atau tekanan dari pimpinan DPR meminta tanggung jawab atau klarifikasi dari kesekjenan," ucapnya.

Sebelumnya, Anggota Komisi IX DPR Saleh P Daulay merasa tidak nyaman terkait kursi baru saat rapat kerja Komisi IX DPR bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Selasa (22/3).

"Saya agak nggak nyaman secara teknis ini, kursi-kursi baru ini buat saya nggak nyaman sekali," kata Saleh, yang sebelumnya menyampaikan pandangan soal materi rapat.

Kursi baru dalam ruang rapat itu disebutnya dalam kondisi baru. Saleh mengusulkan agar kursi DPR itu diganti dengan yang lama.

"Jadi kalau saya usul, ganti kursi yang lama saja deh, ini nggak jelas ini," ujarnya.

"Ini susah, katanya enak, apa yang enak begini," lanjut Saleh.

Usai rapat, Saleh menjelaskan maksud dari tidak nyaman tersebut. Menurutnya, dia yang duduk di bagian belakang ruang Komisi IX DPR sedikit terganggu oleh kursi yang memiliki sandaran tinggi.

"Yang saya maksud tidak nyaman dengan kursi baru. Karena kursinya itu sandarannya tinggi. Sehingga kalau duduk di belakang, tidak kelihatan dari belakang," ucapnya.

"Karena kalau orang seperti saya, yang nggak terlalu tinggi, itu (yang di depan) tidak terlihat," katanya.

Simak juga video 'Beragam Protes Komisi IX soal Bahan Rapat Menkes, Rapat Diskors!':

[Gambas:Video 20detik]



Penjelasan Sekjen DPR

Sekjen DPR RI Indra Iskandar mengatakan kursi baru yang dikeluhkan anggota DPR merupakan stok lama yang ada di gudang. Indra menyebut kursi sejumlah anggota DPR di komisi rusak.

"Itu kursi tahun lalu, dari dua tahun lalu, baru difungsikan sekarang dari gudang," kata Indra Iskandar kepada wartawan.

Penggantian kursi anggota DPR dilakukan karena kursi yang lama rusak di bagian pegasnya. Kursi yang sudah lebih dari lima tahun pun, menurut Indra, kemudian diganti.

"Saya lihat sebagian sudah dimakan tikus (busanya), banyak yang bolong," ujarnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads