Peristiwa mengejutkan ini terjadi di Kelurahan Kayu Jati, Kecamatan Panyabungan, Madina, pagi tadi sekitar pukul 08.00 WIB. Tak lama setelah kejadian, pelaku berinisial A diamankan polisi.
"Ya benar, pelakunya juga sudah kita amankan," kata Kapolres Madina AKBP Muhammad Reza CAS ketika dikonfirmasi wartawan, Senin (21/3/2022).
Reza menyebut pembacokan tersebut dilakukan pelaku secara tiba-tiba. Menurut keterangan yang dikumpulkan, selama ini keluarga sebenarnya sudah menduga jika pelaku merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
Korban pembacokan adalah Linda Sari (50), yang merupakan ibu kandung pelaku. Menurut Reza, korban juga mengakui anaknya merupakan ODGJ.
"Keterangan dari korban dan keluarga bahwa pelaku ada mengidap gangguan kejiwaan yang sewaktu-waktu bisa kambuh," sebut Reza.
Polisi Akan Periksa Kejiwaan Pelaku
Dengan adanya fakta ini, Reza mengatakan sebelum menyidik tindak pidananya polisi terlebih dahulu akan melakukan pemeriksaan kejiwaan pelaku. Jika terbukti memang memiliki gangguan kejiwaan, pelaku akan diserahkan ke pihak terkait untuk mendapat pengobatan.
Anak Linda yang juga kakak pelaku, Hendra (30), mengatakan perilaku tidak normal yang ditunjukkan adiknya sejak 2 tahun terakhir. Tepatnya sejak A selesai menjalani hukumannya akibat kasus pencurian bermotor.
Beberapa waktu yang lalu, A ternyata sudah pernah melakukan hal yang sama terhadap keluarganya yang lain. Ketika itu korban yang menjadi pembacokan ialah Restina (33) yang merupakan anak sulung Linda.
Ibu Rela Asingkan Diri demi A
Selain kekerasan di keluarga, A ternyata sering berbuat onar di masyarakat. Karena itu, masyarakat sempat meminta agar A tidak dibiarkan bebas berkeliaran dan dijauhkan dari kampung mereka.
"Karena itu, ibu sering berpindah-pindah tempat tinggal, karena malu, juga karena dilarang tokoh masyarakat setempat untuk tinggal di perkampungan," kata Hendra.
Hendra menyebut seluruh anak Linda sebenarnya sudah menyarankan agar A dipasung saja atau diserahkan ke Dinas Sosial setempat. Namun ibunya tetap membela A dan lebih memilih hidup terpencil di sebuah gubuk perladangan.
"Jadi sudah delapan bulan ibu mengasingkan diri ke Saba Bali dan tinggal di satu gubuk persawahan berukuran 2 x 3 meter. Menurut ibu, anaknya A ini nanti bisa berubah kembali normal seperti sebelum masuk penjara," kata Hendra.
Lihat juga video 'Terungkap Motif Pria Bacok Kiai di Indramayu':
(jbr/jbr)