Gelaran MotoGP Mandalika tuntas sudah. Perbincangan di media sosial kini beralih topik menjadi perbandingan penyelenggaraan MotoGP dengan Formula E pada Juni mendatang. PDIP menilai dua event internasional itu tak apple to apple untuk dibandingkan.
Menkeu Sri Mulyani Indrawati sempat membeberkan pengalokasian duit negara untuk gelaran MotoGP Mandalika. Hal itu diunggah melalui akun Instagramnya, @smindrawati. Melalui video singkat, dijelaskan dana untuk MotoGP Mandalika. Rinciannya antara lain Rp 1,3 triliun untuk penyertaan modal negara kepada ITDC, pengalokasian APBN melalui anggaran K/L Rp 1,18 triliun, insentif PPN atas jasa kena pajak Rp 240,73 miliar, serta insentif bea masuk dan pajak motor Rp 10,41 miliar.
Atas rincian dana itu, muncul pihak yang membandingkannya dengan anggaran Formula E yang sudah dibayarkan ke penyelenggara, yakni commitment fee Formula E Rp 560 miliar untuk 3 tahun penyelenggaraan. Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak mengatakan penyelenggara MotoGP dengan Formula E berbeda. Jadi tak bisa dibanding-bandingkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beda pengelola dan balapannya, juga prosedur yang dikerjakan," kata Gilbert, kepada wartawan, Senin (21/3/2022).
Gilbert mengatakan sirkuit Mandalika merupakan proyek yang dimulai dengan perencanaan matang sejak awal dibangun. Mandalika juga dibangun secara permanen.
"Mandalika adalah trek permanen yang tentunya butuh perencanaan matang sejak awal dibangun. Dananya pasti menggunakan APBN. Formula E adalah balapan yang direncanakan hanya 5 tahun. Awalnya di Monas dan dipaksakan masuk APBD Perubahan dengan menabrak aturan. Bukan dengan perencanaan matang. Lalu Monas dibabat tanpa tahu aturan bahwa itu masuk cagar budaya," kata Gilbert.
"Lalu tanpa perencanaan matang masuk ke Ancol menggunakan tanah rawa. Karena perencanaan abal-abal akhirnya biaya bengkak Rp 10 miliar dan jadi tanggungan DKI, karena dipaksakan harus jadi," imbuhnya.
Untuk diketahui, anggaran pembangunan sirkuit ini sebesar Rp 50 miliar yang tercantum di situs JakPro sesuai lelang tender kontraktor. Namun, seiring progres pembangunan, anggaran itu naik jadi Rp 60 miliar.
Gilbert menilai seharusnya kenaikan anggaran Rp 10 miliar itu ditanggung oleh kontraktor. Dia juga menyebut lintasan itu untuk satu kali balapan Formula E.
"Dan melihat rencana berikut, itu tidak permanen karena hanya sekali balapan Formula E dan paling digunakan untuk trek balapan motor biasa di Jakarta. Tentu semuanya beda, baik kualitas dan perhelatannya. MotoGP sudah banyak fans-nya, Formula E tidak dikenal dan merugi sehingga beberapa negara batal menyelenggarakan," ucap dia.
Gilbert mengatakan Formula E sempat dibatalkan di Moskow pada 2016. Dia lalu menyebut proyek Formula E ini sudah mengeluarkan dana Rp 710 miliar.
"Formula E sudah keluar dana sedikitnya Rp 710 miliar sedangkan hasil penjualan karcis saya hitung Rp 10 miliar, artinya kerugian setidaknya Rp 700 miliar. Ini semua karena perencanaan abal-abal," katanya.
Lihat juga video 'Kala Anies Jadi Rebutan Selfie-Diteriaki Presiden saat Tonton MotoGP':