Menjelang Ramadhan, warga Cungking, Kelurahan Mojopanggung, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, kerap menggelar tradisi Resik Lawon. Dalam tradisi Resik Lawon itu, warga berebut meminum air perasan lawon atau kain kafan yang dicuci.
Dikutip dari detikJatim, kegiatan tersebut digelar di Petilasan Ki Wongso Karyo atau biasa dikenal dengan Buyut Cungking, Jumat (18/3). Dalam Prosesi itu, selalu ada masyarakat yang ingin mendapatkan perasan kain kafan yang diyakini masyarakat, air perasan bilasan kain putih itu bertuah.
Mereka percaya jika meminum perasan kain kafan bisa menghindarkan dari mara bahaya. Tak hanya itu, badan jadi bugar dan sehat, terhindar dari penyakit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kepercayaan masyarakat sini memang begitu. Kadang meminum air perasan mori itu," ujar Jam'i sesepuh adat setempat.
Jam'i mengaku tak hanya meminum, masyarakat juga membawa botol untuk membawa pulang air perasan itu. Konon katanya, air itu juga bisa menyuburkan tanaman di sawah.
"Hanya disiramkan ke sawah. Dengan harapan tanaman mereka bisa tumbuh subur dan panen yang melimpah," katanya.
Simak berita selengkapnya di sini.
Simak juga 'Monumen Lubang Buaya Banyuwangi, Saksi Bisu Kejamnya PKI di Bumi Blambangan':