Aksi Pawang Hujan di MotoGP Mandalika dari Hari ke Hari

Aksi Pawang Hujan di MotoGP Mandalika dari Hari ke Hari

Tim detikcom - detikNews
Senin, 21 Mar 2022 07:15 WIB
Pawang hujan kembali beraksi di Sirkuit Mandalika
Aksi pawang hujan di Sirkuit Mandalika. (Foto: Youtube MotoGP)

BRIN Jelaskan Sisi Teknologi

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menjelaskan secara teknologi soal cuaca di Mandalika saat gelaran MotoGP. Koordinator Laboratorium Pengelolaan TMC BRIN Budi Harsoyo memaparkan dari sisi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Berhubung pemberitaan mengenai sosok Mbak Rara, pawang hujan di Mandalika yang saat ini sedang viral di media sosial, rasanya saya tergelitik untuk perlu memberikan beberapa penjelasan mengenai kaidah saintifik Teknologi Modifikasi Cuaca yang sejak tanggal 18-20 Maret 2022 ini juga diminta untuk dioperasikan di sana," kata Budi.

Budi menuturkan ada teknologi yang disebut TMC. Menurut penjelasannya cara kerja TMC yakni armada pesawat beroperasi di jalur penyemaian awan. TMC kemudian melepaskan bahan semai dari unsur kimia yang mampu menjatuhkan hujan di luar area sirkuit.

ADVERTISEMENT

"Sebelum mereka (awan-awan hujan) mendekat, kami cegat, kami jatuhkan hujannya di luar Mandalika. Ada awan tumbuh baru, segera kami terbang dan jatuhkan kembali. Begitu seterusnya," jelas dia.

Dia mengatakan upaya tersebut dibuktikan dari konsentrasi hujan pada 18 dan 19 Maret yang mampu dieliminasi dari Mandalika ke perairan selatan Pulau Lombok. Namun, sambung Budi, ada tantangan terberat menuju klimaks perhelatan Moto GP, Minggu (20/3) sore, yakni embusan angin yang berubah arah.

Dia menjelaskan selama dua hari arah angin berasal dari tenggara ke selatan. Sementara, hari ini berubah dari arah utara karena low pressure sudah bergeser di selatan Pulau Lombok.

"Bisa berpotensi menjadi senjata makan tuan jika kami semai awan di utara. Sementara pesawat belum sempat ke posko, entah karena kondisi cuaca ataupun karena adanya NOTAM RI-1 yang akan mendarat di BIL siang nanti," imbuhnya.

Budi menyebut TMC sudah beroperasi sejak 18-20 Maret lantaran BMKG memprediksi pada periode tersebut Mandalika berpotensi diguyur hujan ekstrem. Adapun BMKG telah mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem untuk wilayah NTB, yakni siklus puncak hujan hariannya terjadi pada pagi hingga sore hari.

"Prediksi ini terbukti cukup akurat. Pagi hari, umumnya terjadi hujan secara cukup merata di seluruh wilayah NTB pada umumnya. Pada aktualnya, hujan pagi hari terjadi pada tanggal 18 dan 19 Maret 2022 untuk wilayah Pulau Lombok, tidak terkecuali Sirkuit Mandalika," papar Budi.

"TMC belum mampu mengantisipasi hujan yang terjadi di dini hari karena armada pesawat TMC belum mempunyai kemampuan beroperasi untuk penerbangan malam/dini hari," lanjut dia.


(idn/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads