Dua wilayah di Gorontalo, yakni Kabupaten Gorontalo dan Bone Bolango, terdampak banjir sejak Sabtu malam (19/3). Total warga terdampak di dua kabupaten itu mencapai 3.409 jiwa.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gorontalo mencatat 708 KK atau 2.193 jiwa terdampak banjir yang terjadi setelah hujan lebat mengguyur pada pukul 23.34 Wita. Total populasi terdampak tersebar pada sejumlah desa di empat kecamatan, yaitu Kecamatan Limboto, Limboto Barat, Tibawa, dan Pulubala.
"Jumlah desa dan kelurahan terdampak berjumlah 11 wilayah yaitu Kelurahan Hunggaluwa dan Kayubulan (Kecamatan Limboto), Desa Haya Haya, Yosonegoro dan Daenaa (Limboto Barat), Desa Molowahu, Tolotio, Datahu, Isimu Selatan dan Dunggala (Tibawa) serta Desa Bakti (Pulubala)," ujar Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya, Senin (21/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Muhari mengatakan BPBD masih melakukan pendataan terhadap warga yang melakukan pengungsian maupun rumah terdampak. Data sementara pada Minggu (20/3), rumah terdampak mencapai 546 unit.
Saat peristiwa ini berlangsung, tinggi muka air berkisar 50-100 cm setelah debit air Sungai Moloupo, Sungai Biyonga, Sungai Alo Pohu dan Sungai Molowahu meluap akibat hujan lebat.
"BPBD bersama berbagai unsur, seperti TNI, Polri, relawan dan aparat desa membantu warga melakukan evakuasi maupun kaji cepat di wilayah terdampak," tuturnya.
Banjir Bone Bolango
Sementara itu, pada Minggu (20/3) pukul 18.30 WIB, warga terdampak banjir di wilayah Bone Bolango ada 379 KK atau 1.216 jiwa. Mereka tersebar di enam desa di Kecamatan Bulango Utara, di antaranya Desa Tupa, Kopi, Tuloa, Bandungan, Timbuolo Tengah, dan Tahan Putih.
"Merespons insiden ini, BPBD Kabupaten Bone Bolango bersama dengan unsur terkait melakukan upaya penanganan darurat. Personel bersiaga untuk melakukan evakuasi warga," kata Muhari.
Saat ini, pihak BPBD masih mendata warga yang berada di tempat evakuasi sementara. Sedangkan bantuan makanan siap saji telah didistribusikan sebanyak 1.500 paket kepada warga terdampak.
"Banjir di kabupaten ini terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi turun di bagian hulu Sungai Bulango pada Sabtu (19/3), pukul 20.02 waktu setempat atau Wita," terangnya.
Muhari menjelaskan, dalam menyikapi banjir di dua kabupaten ini, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga tetap waspada dan siap siaga terhadap potensi banjir susulan atau dampak yang lebih buruk.
"Pastikan saat evakuasi mandiri dilakukan secara aman serta menerapkan protokol kesehatan ketika berada di pos pengungsian. Kemudian, persiapkan barang-barang sesuai kebutuhan keluarga yang akan dibutuhkan saat berada di pengungsian, seperti obat, makanan ringan, air mineral ataupun senter," kata Muhari.
Adapun Muhari menyebut prakiraan cuaca pada Senin (21/3) di wilayah-wilayah terdampak di dua kabupaten tersebut masih berpeluang hujan ringan hingga hujan petir.
Simak juga 'Saat Jalur Lingkar Trans Sulawesi di Parepare Lumpuh Akibat Banjir':