Cerita Menegangkan Proses Evakuasi 9 WNI Terjebak Serangan Rusia di Ukraina

Cerita Menegangkan Proses Evakuasi 9 WNI Terjebak Serangan Rusia di Ukraina

Farih Maulana Sidik - detikNews
Sabtu, 19 Mar 2022 08:11 WIB
Wajah Tegang Proses Evakuasi 9 WNI Terakhir dari Ukraina
Proses evakuasi 9 WNI terjebak perang di Ukraina (Foto: Tangkapan Layar MoFA Indonesia)
Jakarta -

Ada cerita menegangkan di balik proses evakuasi sembilan warga negara Indonesia (WNI) yang sempat terjebak perang di Kota Chernihiv, Ukraina. Proses evakuasi yang memakan waktu hingga 22 hari itu akhirnya bisa membawa sembilan WNI ke zona aman di Polandia.

"Alhamdulillah, kita semua telah berada di zona aman. Kita baru saja melewati border di Polandia," kata Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Judha Nugraha dalam konferensi pers virtual, Jumat (18/3/2022).

Judha menjelaskan sembilan WNI itu terjebak di Chernihiv sejak awal adanya serangan Rusia di Ukraina, yakni 24 Februari lalu. Dia menyebut, sesuai dengan rencana kontingensi, sebetulnya ketika terjadi serangan, seluruh WNI sudah diminta berkumpul ke KBRI di Kiev.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Namun teman-teman sembilan orang yang ada di Chernihiv tidak dapat menjangkau Kiev sehingga mereka terjebak hingga kemarin," ucapnya.

Dia mengatakan berbagai macam skenario evakuasi sudah disiapkan, baik itu menuju ke utara ke arah Belarusia maupun ke arah selatan. Tapi, kata dia, memang prioritas utama adalah keselamatan WNI semua. Evakuasi tidak akan dilakukan jika situasi tidak aman.

ADVERTISEMENT

"Oleh karena itu, waktu menunggu mendapatkan window yang aman pada bagi proses evakuasi itu memang memakan waktu yang lama. Kalau kita hitung sejak tanggal 24, maka 22 hari yang kita perlukan untuk mencari kesempatan yang aman untuk bisa melakukan pergerakan evakuasi," ujarnya.

Lebih lanjut Judha membeberkan, pada 14 Maret 2022, sembilan WNI itu dijemput dari pabrik tempat mereka bekerja yang juga selama ini menjadi safe house menuju ke bunker yang ada di pusat kota. Lalu, kata dia, saat itu sebetulnya sudah diupayakan agar ada evakuasi, tapi batal karena ada curfew atau jam malam ke Kota Kiev.

"Karena Kiev itu menjadi salah satu jalur evakuasi kita terjadinya curfew yang baru akan dicabut curfew tersebut pada tanggal 17 Maret. Ketika ke curfew dicabut, pagi hari tanggal 17 Maret pukul 9, rombongan berangkat dari Chernihiv menuju Kiev," katanya.

"Kemudian pada tanggal pada jam 14.20, teman-teman dapat tiba di Kiev dan kemudian kita bawa menuju ke Lviv dan tiba di Lviv pada pukul 00.20 pada tanggal 18 Maret," tambahnya.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya:

Simak Video: Kota Kiev Dikepung Militer Rusia, Bangunan Tempat Tinggal Hancur

[Gambas:Video 20detik]



Para WNI itu menginap terlebih dahulu di Lviv. Lalu dari Lviv, sembilan WNI itu diberangkatkan menuju ke perbatasan Ukraina-Polandia.

"Alhamdulillah beberapa menit yang lalu kita sudah bisa melewati perbatasan di Polandia dan alhamdulillah kita semua sudah tiba di zona aman yang ada di Polandia," ucapnya.

Judha mengatakan para WNI itu akan menjalani pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu. Jika sudah dipastikan semua sehat, mereka akan dipulangkan ke Tanah Air pada 20 Maret mendatang menggunakan pesawat komersial.

Cerita WNI yang Terjebak Perang di Ukraina

Seorang WNI bernama Iskandar bercerita selama dia dan delapan WNI lainnya terjebak dalam peperangan di Chernihiv. Iskandar menyebut dirinya merasa frustrasi karena siang-malam ledakan bom tidak pernah berhenti.

"Juga kita merasa udah dekat dengan maut. Tapi saya sangat bersyukur karena kan selama kami itu di sana ada bapak dari Kemlu, dari Kedutaan, dari KBRI Kiev selalu mendampingi selalu men-support, memberi nasihat, memberi masukan agar kami tenang. Jadi kami nggak merasa sendiri gitu, alhamdulillah," ujarnya.

Dia mengatakan kondisi di Chernihiv memang sudah 'gawat' karena listrik dan air di Kota Chernihiv sudah tidak ada. Bahkan, kata dia, tempat sembilan WNI untuk sembunyi pun sudah terkena bom.

"Saat ini memang di Chernihiv memang luar biasa. Empat hari terakhir itu memang betul-betul gawat, listrik sudah nggak ada, air juga nggak ada, ditambah lagi kemarin kami pulang dapat kabar pabrik kami sudah kena bom di belakangnya, sebelumnya bikin tempat kami sembunyi itu sudah kena bom," imbuhnya.

Iskandar pun bersyukur jika saat ini dia dan delapan WNI lainnya sudah bisa dievakuasi. Dia mengucapkan terima kasih kepada sejumlah pihak yang telah berperan dalam proses evakuasi WNI di Ukraina.

"Saya mewakili teman-teman juga keluarga di Indonesia terima kasih, mohon maaf jika selama ini kami banyak menyusahkan, banyak merepotkan, mohon maaf sebesar-besarnya," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(fas/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads