Tahun 2045, Sumber Daya Alam Indonesia Habis Dijarah Asing
Sabtu, 20 Mei 2006 12:16 WIB
Jakarta - Sarasehan 20 Mei yang digelar di Gedung Joeang 45, Jakarta mempersoalkan tentang penjajahan asing terhadap sumber daya alam (SDA) Indonesia. Diperkirakan, pada tahun 2045, hasil alam Indonesia akan habis dijarah asing dan generasi bangsa Indonesia akan gigit jari. Hal ini disampaikan mantan Ketua MPR Amien Rais saat memberikan orasi dalam acara tersebut, Sabtu (20/5/2006). Sejumlah tokoh hadir di acara ini. Sebagian besar orator memang mengkritik kebijakan pemerintahan SBY-JK yang lembek terhadap 'penjajahan' asing ini. Menurut Amien, pada 2036, minyak di Blok Cepu yang saat ini akan dikelole ExxonMobil akan habis. Sedangkan, pada tahun 2045, SDA di Pegunungan Papua yang kini dikuasai Freeport juga akan habis. "Sedangkan, pada tahun itu, SBY dan JK telah menjadi cacing tanah. Sedangkan cucu-cucunya tengah kesulitan mencari rezeki, karena hasil alam telah habis dijarah asing," kata Amien yang dulu dikenal sebagai Bapak Reformasi ini. Hal yang sama juga disampaikan Kwik Kian Gie. Mantan menteri di kabinet Megawati ini mengkritik kebijakan pemerintah SBY-JK yang menetapkan ExxonMobil dalam pengelolaan blok Cepu. Menurut dia, pemerintah terlalu lembek. "Presiden SBY sangat mudah ditekan kepentingan asing terutama dari pemerintah AS untuk menyerahkan Blok Cepu kepada Exxon. Padahal, apabila Blok Cepu dikelola bangsa Indonesia, maka keuntungannya sangat besar dan mampu memberikan kesejahteraan yang sangat tinggi kepada rakyat," ujar sang ekonom. Dengan kebijakan ini, menurut Kwik, maka bangsa Indonesia berarti telah menghina dirinya sendiri. "Waktu saya berbicara menolak Exxon, saya malah dicaci maki. Dibilangnya bangsa Indonesia adalah bangsa korup dan tidak bisa mengelola minyak. Dan saat ini, bangsa Indonesia akhirnya bisa menghina dirinya sendiri. Ini sangat memalukan," ujar dia.
(asy/)