Kritikan Tertuju ke Pemprov DKI Buntut Banjir di Area Sumur Resapan

Kritikan Tertuju ke Pemprov DKI Buntut Banjir di Area Sumur Resapan

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 18 Mar 2022 20:36 WIB
Genangan di sumur resapan Jl Karang Tengah Raya, Jaksel, 17 Maret 2022. (Fuad Fariz/detikcom)
Genangan di sumur resapan Jl Karang Tengah Raya, Jaksel, 17 Maret 2022. (Fuad Fariz/detikcom)
Jakarta -

Banjir yang sempat merendam Jalan Karang Tengah Raya, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, meski sudah ada sumur resapan berbuntut kritik ke Pemprov DKI Jakarta. PSI menilai Pemprov DKI seperti leha-leha.

Banjir yang sempat merendam Jalan Karang Tengah Raya itu awalnya ditanggapi oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria. Riza mengatakan hal itu bisa saja dipicu daya tampung sumur resapan yang terbatas.

"Jadi mungkin saja ada sumur resapan di satu daerah atau satu titik yang memang tidak dapat memenuhi kapasitas air di situ," kata Riza di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (17/3).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan jajarannya bakal mengecek kondisi tersebut. Riza menyebut masalah yang terjadi bakal segera diatasi.

"Ya artinya di titik itu perlu ada penanganan, penanggulangan nanti. Apakah ditambal atau saluran sekitar situ dibersihkan atau distribusi saluran airnya diatur kembali ya nanti dilihat," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Kritik dari PSI

Kritik kemudian datang dari Wakil Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Justin Adrian Untayana. Dia menyoroti kinerja Pemprov DKI.

Justin awalnya mengkritisi pernyataan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria soal banjir yang terjadi di jalan yang ada sumur resapan. Menurutnya, sumur resapan hanyalah sebagai supporting system.

"Sangat saya sayangkan kalau kesalahan tersebut ditimpakan pada daya tampung sumur resapan itu sendiri. Sejak awal saya sudah katakan bahwa sumur resapan itu semestinya sebagai supporting system saja, tapi sama sekali tidak untuk diandalkan dalam hal penanggulangan banjir," kata Justin kepada wartawan, Jumat (18/3).

Justin juga mempertanyakan pengerjaan yang dilakukan Anies Baswedan selama menjabat Gubernur DKI Jakarta. Dia menilai pengerjaan yang dilakukan hanyalah soal sumur resapan dengan kualitas buruk.

"Tapi apa yang terjadi? Selama Bapak Gubernur menjabat, beliau telah mengelola lebih dari Rp 300 triliun, bahkan mungkin hampir Rp 400 triliun, tapi sungai mana di Jakarta yang sudah tambah lebar? Apakah sudah ada perluasan jaringan mikro untuk secepatnya mengalirkan air ke sungai besar untuk segera dibuang ke laut?" ujar Justin.

"Yang ada hanya sumur resapan, ini yang teramat mengecewakan saya, terlebih pengerjaannya juga dengan kualitas buruk sehingga banyak merugikan aktivitas dan keamanan warga DKI sendiri," tambahnya.

Menurut Justin, pengerjaan sumur resapan hanya mengejar kuantitas dibandingkan efektivitas keberadaan sumur resapan. Dia juga mengatakan banyak sumur resapan dibuat di tempat yang tidak sesuai.

"Menurut saya, juga pengerjaan sumur resapan hanya mengejar kuantitas (26 ribu titik) dibanding efektivitas keberadaan sumur itu sendiri sehingga banyak sumur dibuat di tempat yang 'aneh-aneh' seperti di tempat yang lebih tinggi seolah air akan mengalir ke tempat yang lebih tinggi, bukan ke tempat yang lebih rendah," tutur Justin.

Simak juga Video: Hujan Deras Guyur Jakarta, Sumur Resapan Malah Terendam Banjir

[Gambas:Video 20detik]




Tanggapan Kontraktor

Kontraktor pembangun sumur resapan menyatakan terendamnya sumur resapan ini karena air melebihi kapasitas plus saluran tersumbat. Genangan di Jalan Karang Tengah Raya diketahui terpantau sudah ada sejak Kamis (17/3) kemarin hingga Jumat (18/3/2022) sore ini.

"Terutama yang banjir daerah depan Vila Delima, kemungkinan pertama kapasitas tampung sumur resapan sudah penuh sehingga sisanya nggak tertampung lagi, mengingat curah hujan tinggi dan beruntun setiap hari," kata Site Manager PT Jaya Beton, Jody Pradikta, kepada detikcom, Jumat (18/3/2022).

Persis di samping sumur resapan (Lebak Bulus arah Cinere) ini, ada selokan (saluran air, got, drainase) yang sejajar sepanjang jalan. Selokan ini juga perlu dibersihkan supaya aliran air lebih lancar.

"Supaya lebih lancar dan mempercepat keringnya air hujan. Sistem drainase ini (vertikal dan horizontal) perlu pemeliharaan rutin. Saat ini sedang dilakukan serta dievaluasi," kata Jody Pradikta.

Sore ini, genangan sepanjang 100 meter masih ada di sekitar seperempat badan jalan di sumur resapan. Di sampingnya, ada saluran air atau got. Sebagian got bahkan tidak terlihat karena tertutup air yang meluap.

Lalu lintas macet gara-gara adanya genangan ini. Kendaraan berjalan lambat di jam pulang kantor jelang akhir pekan ini. Kendaraan terdiri dari mobil hingga sepeda motor.

Pasukan Biru Turun Tangan

Pasukan biru dan pekerja dari pihak kontraktor menangani genangan di sumur resapan Jl Karang Tengah Raya, Jakarta Selatan. Pasukan biru bahkan siap bolak-balik ke lokasi ini bila nanti banjir datang lagi.

"Kalau hujan deras lagi, kita standby di sini lagi, karena memang tugas kita kan sebagai pengendali banjir. Jadi, kalau memang banjir gede, langsung kita sedot," kata seorang personel Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta atau pasukan biru di sini, Tardi.

Satu pompa air mereka operasikan untuk menyedot air. Sembilan personel pasukan biru dengan cekatan menangani situasi. Air genangan berangsur surut. Hujan deras juga belum turun lagi.

Dihubungi terpisah, pihak kontraktor sumur resapan, Site Manager PT Jaya Beton, Jody Pradikta, menjelaskan pihaknya tengah melakukan perawatan lubang-lubang bak kontrol sumur resapan, sore ini.

"Agar saluran mampet bisa lancar kembali," kata Jody Pradikta.

Dia menengarai genangan di sumur resapan ini disebabkan oleh air hujan yang deras tak lagi tertampung. Sebab kedua, saluran drainase juga mampet. Pihak kontraktor tengah mengevaluasi kondisi ini.

"Kalau dari kami melakukan perawatan lubang-lubang bak kontrol sumur resapan yang mampet," kata Jody.

Halaman 2 dari 2
(knv/fas)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads