Provinsi Bengkulu mulai mengalami kelangkaan bahan bakar minyak jenis solar hingga membuat beberapa SPBU dipenuhi antrean kendaraan. Direktorat Lalu Lintas Polda Bengkulu bakal mengatur antrean kendaraan di SPBU.
Polda Bengkulu bersama Pemerintah Provinsi Bengkulu pun akhirnya menggelar rapat di aula Dermakerta Dit Lantas bersama instansi terkait soal kelangkaan solar.
Direktur Lalu Lintas Polda Bengkulu Kombes Pol Sumardji mengatakan salah satu yang dibahas berkaitan dengan dampak antrean panjang kendaraan imbas kelangkaan BBM jenis solar. Antrean itu, kata dia, menyebabkan lalu lintas menjadi macet.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami akan berupaya semaksimal mungkin dengan adanya antrean kendaraan sehingga tidak mengganggu arus lalu lintas di sepanjang jalur SPBU," kata Sumardji kepada wartawan, Jumat (18/3/2022).
Sumardji menjelaskan, dari rapat yang digelar, disepakati beberapa hal. Salah satunya upaya mengatasi antrean panjang kendaraan tersebut.
"Nanti akan ada langkah-langkah teknis yang akan kita matangkan kembali," kata Sumardji.
Sumardji menyebut ada pun antrean panjang kendaraan di SPBU saat ini didominasi kendaraan roda 6 ke bawah, sehingga aturan yang dibuat perlu tepat sasaran.
Sementara itu, Pemerintah Provinsi Bengkulu yang diwakili Staf Ahli Gubernur Bengkulu Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan M. Ikhwan menjelaskan kelangkaan yang terjadi disebabkan pengurangan kuota BBM jenis solar. Kuota di Bengkulu, menurutnya, dikurangi sebanyak 15 persen dari pasokan normal.
"Rapat digelar menyikapi adanya kebijakan pemerintah dari BPH Migas mengurangi BBM jenis Bio Solar di Provinsi Bengkulu. Pengurangan itu kurang-lebih sekitar 15 persen dari jatah tahun ini," Ikhwan.
Agar antrean kendaraan mendapatkan solar bisa kembali normal, Pemerintah Provinsi Bengkulu akan mengajukan penambahan kuota solar ke BPH Migas.
(maa/maa)