Cak Imin Bicara Pentingnya Konversi LPG ke EBT

Cak Imin Bicara Pentingnya Konversi LPG ke EBT

Zefanya Aprilia - detikNews
Kamis, 17 Mar 2022 20:24 WIB
Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar (Gus AMI) mengusulkan Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah sebagai peraih nobel perdamaian 2022-2023 di Norwegia.
Foto: Rengga Sancaya
Jakarta -

Meskipun tingkat kebutuhan Indonesia terhadap liquefied petroleum gas (LPG) tergolong tinggi, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin menilai LPG tidak lagi dapat dijadikan patokan utama.

Maka dari itu, pria yang akrab disapa Cak Imin itu mendorong pemerintah mempertimbangkan pentingnya energi baru terbarukan (EBT) sehingga ketergantungan terhadap fosil dapat mulai dihilangkan.

"Misalnya konversi LPG ke kompor induksi atau kompor listrik, ini sangat penting kita optimalkan untuk menekan konsumsi LPG di Indonesia yang sangat tinggi sekarang," kata Cak Imin melalui keterangan tertulis, Kamis (17/3/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terkait dengan konversi tersebut, ia akan menyampaikan di sidang Inter-Parliamentary Union (IPU) ke-144 di Nusa Dua, Bali, 20-24 Maret 2022 mendatang. Muhaimin mengatakan acara itu menjadi momentum bagi Parlemen Indonesia untuk memproklamasikan Indonesia gencar mengampanyekan EBT.

"Kita di DPR sekarang sedang menggodok Rancangan Undang-Undang Energi Baru dan Terbarukan (RUU EBT). Saya kira ini perlu disuarakan nanti di sidang IPU di Bali bahwa Indonesia turut serta dalam program energi bersih di dunia," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Wakil Ketua DPR RI ini menambahkan, pemerintah perlu segera mencarikan substitusi untuk menggantikan LPG dari sumber daya alam yang melimpah di Indonesia, seperti batu bara yang bisa diregasifikasi (coal gasification) menjadi dimethyl ether (DME) untuk memenuhi kebutuhan LPG dalam negeri.

Ia menjelaskan saat ini Indonesia masih mengimpor 6 juta ton LPG untuk kebutuhan masyarakat sebesar 8,4 juta ton. Padahal, Indonesia memiliki cadangan gas alam 42,93 triliun kaki kubik (TCF) yang memang belum mampu mampu dikelola dengan baik.

"Jikapun tetap ke LPG saya kira sudah waktunya sekarang kita mengelola gas alam milik kita yang melimpah. Indonesia harus memaksimalkan cadangan gas alam yang ada sesuai kebutuhan masyarakat Indonesia dan menekan angka impor," katanya.

(prf/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads