Korban Mulai Bersuara Bikin Robot Trading Fahrenheit Kena Sorotan

Korban Mulai Bersuara Bikin Robot Trading Fahrenheit Kena Sorotan

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 17 Mar 2022 08:01 WIB
Chris Ryan saat di Bareskrim Polri (Adhyasta-detikcom)
Foto: Chris Ryan saat di Bareskrim Polri (Adhyasta-detikcom)
Jakarta -

Robot trading Fahrenheit kini tengah dalam sorotan pihak kepolisian usai dilaporkan oleh banyak korbannya. Robot trading tersebut dilaporkan atas dugaan penipuan investasi.

Persoalan robot trading Fahrenehit ini awalnya terbongkar di wilayah Bali. Kini Polda Bali pun tengah menyelidiki laporan dugaan penipuan investasi online dengan ratusan orang menjadi korban.

"Laporan belum saya terima, tapi kami akan tindak lanjuti dan selidiki terkait dengan laporan tersebut," kata Direskrimsus Polda Bali Kombes Hendri Fiuser, seperti dilansir Antara, Selasa (15/3).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu korban yang melaporkan yakni Murni Wyati. Dia mengatakan diperkirakan ada 700 orang yang diduga menjadi korban investasi (robot trading Fahrenheit) yang dikelola oleh (PT FSP Akademi Pro) secara online.

Korban mengaku telah bergabung dengan investasi tersebut sejak Februari lalu dan mengalami kerugian pengurangan modal secara terus-menerus.

ADVERTISEMENT

"Kami (tujuh orang) melaporkan penipuan investasi robot trading Fahrenheit yang dimanipulasi dan tidak sewajarnya. Anggota ada 700 sampai 1.000 orang, khusus di sekitar 700 dan ada paguyuban lain yang belum sampai di sini dan akan segera menyusul," jelas Murni.

Dikatakannya, investasi yang dilakukan para nasabah dari kisaran USD 500 sampai USD 1,5 juta.

"Awalnya aman-aman saja trading tiap hari profit, lalu pada tanggal 28 Januari itu diberhentikan dengan alasan mengurus perizinan. Dan dibekukan karena izinnya tidak lengkap, kemudian mereka menjanjikan 25 Februari akan trading dan bisa withdraw. Pada akhirnya tidak terjadi, diundur sampai 7 Maret, malamnya tiba-tiba trading lagi dan minusnya luar biasa. Yang terus-menerus tanpa stop sampai uang terkuras," katanya.

Akhirnya, pada Senin, pukul 09.00, Wira bersama enam orang lainnya mendatangi Direktorat Kriminal Khusus Polda Bali untuk melaporkan dugaan penipuan investasi tersebut.

Simak selengkapnya dugaan kerugian capai Rp 30 miliar di halaman berikutnya.

Saksikan juga 'Saat Korban Viral Blast Kembali Melapor ke Polda Metro Jaya':

[Gambas:Video 20detik]



Artis Chris Ryan Lapor Bareskrim Polri

Tak hanya Wira, seorang arti Chris Ryan juga ikut melaporkan dugaan penipuan investasi robot trading Fahrenheit. Chris mengatakan dia beserta korban lainnya rugi hingga Rp 30 miliar.

"Saya dan tim mengalami kerugian di atas Rp 30 miliar," ujar Chris kepada wartawan di Gedung Bareskrim Polri, Selasa (15/3).

Chris menyebut robot trading Fahrenheit ini memiliki sistem seperti trading asli. Jadi, Chris awalnya tak menyangka Fahrenheit masuk klasifikasi investasi bodong.

"Sistemnya itu real trading. Yang kami pikir tadinya adalah trading, di saat masa pandemi seperti ini, kami melihat ini adalah potensi digital ekonomi, di mana kita bisa menambah tambahan masukan income dari digital trading. Yang kami pikir tadinya adalah trading, dan di saat regulator masuk dan memberantas investasi bodong, sebenarnya kami santai-santai saja karena kami tidak berpikir Fahrenheit adalah investasi bodong," tuturnya.

Kejanggalan, kata dia, mulai terjadi pada Januari 2022. Para member tidak bisa melakukan withdraw dari Fahrenheit.

Hal tersebut berlangsung hingga Maret 2022. Chris menduga total kerugian korban mencapai Rp 5 triliun.

"Selama satu jam me-margin call-kan, me-loss-kan, semua investasi hilang dan itu diduga sampai Rp 5 triliun," tuturnya.

Laporan Chris di Bareskrim Polri pun disatukan dengan para korban lainnya.

"Karena di Bareskrim ini tidak menyediakan laporan terpisah. Sehingga, karena sudah ada laporan, setiap semua yang mau lapor, digabung bersama," ucap kuasa hukum Chris Ryan, Sukma.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads