Minta Hapus 300 Ayat Al-Qur'an, Saifuddin Ibrahim Pernah Dibui Kasus SARA

Minta Hapus 300 Ayat Al-Qur'an, Saifuddin Ibrahim Pernah Dibui Kasus SARA

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 16 Mar 2022 19:49 WIB
Pendeta bernama Saifuddin Ibrahim atau Abraham Ben Moses kembali bikin heboh karena meminta Menag Yaqut Cholil Qoumas menghapus 300 ayat Al-Quran. (YouTube Saifuddin Ibrahim)
Pendeta bernama Saifuddin Ibrahim atau Abraham Ben Moses kembali bikin heboh karena meminta Menag Yaqut Cholil Qoumas menghapus 300 ayat Al-Qur'an. (YouTube Saifuddin Ibrahim)
Jakarta -

Pendeta bernama Saifuddin Ibrahim atau Abraham Ben Moses kembali bikin heboh. Saifuddin meminta Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menghapus 300 ayat Al-Qur'an.

Video Saifuddin meminta agar 300 ayat dalam Al-Qur'an dihapus itu viral di media sosial (medsos). Polisi tengah menyelidiki kasus tersebut.

Dalam video yang beredar, tampak Saifuddin mengenakan kaus hitam sedang berbicara tentang terorisme dan radikalisme. Dia juga meminta Menag Yaqut mengatur kembali kurikulum di pondok pesantren (ponpes).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena sumber kekacauan itu adalah dari kurikulum yang tidak benar bahkan kurikulum-kurikulum di pesantren, Pak, jangan takut untuk dirombak. Bapak periksa, ganti guru-gurunya, yang karena pesantren itu melahirkan kaum radikal semua," kata pria tersebut dalam video.

Selain itu, dia mengatakan terdapat 300 ayat di Al-Qur'an yang memicu sikap intoleran, sikap radikal, hingga membenci orang lain yang berbeda agama. Dia meminta 300 ayat tersebut dihapus.

ADVERTISEMENT

"Bahkan kalau perlu, Pak, 300 ayat yang menjadi pemicu hidup intoleran, pemicu hidup radikal dan membenci orang lain karena beda agama itu di-skip atau direvisi atau dihapuskan dari Al-Qur'an Indonesia. Ini sangat berbahaya sekali," kata pria tersebut.

Netizen ramai mengecam ucapan pria tersebut yang dinilai tidak tepat dan mengandung ujaran kebencian. Polisi tengah mendalami konten video tersebut.

"Belum tahu (videonya), dipelajari dulu," kata Kasubdit I Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri Kombes Reinhard Hutagaol saat dimintai konfirmasi, Senin (14/3/2022).

Siapakah Saifuddin Ibrahim alias Abraham Ben Moses? Simak di halaman selanjutnya.

Simak Video: Mahfud Sebut Pendeta Saifuddin Ibrahim Bikin Gaduh: Polisi Segera Selidiki

[Gambas:Video 20detik]




Siapa Saifuddin Ibrahim?

Saifuddin Ibrahim ternyata pernah bikin kontroversi serupa hingga akhirnya dipenjara. Saifuddin alias Abraham Ben Moses dijatuhi hukum 4 tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Tangerang.

Abraham awalnya ditangkap Dittipidsiber Bareskrim Polri pada awal Desember 2017. Abraham ditangkap karena mengunggah ujaran kebencian (hate speech) terhadap suatu agama di akun Facebook miliknya.

"Menjatuhkan pidana dengan pidana penjara selama 4 tahun dan denda sejumlah Rp 50 juta," kata ketua majelis hakim, Muhammad Damis, di PN Tangerang, Jalan TMP Taruna, Tangerang, Senin (7/5/2018).

Hakim menyatakan terdakwa melanggar Pasal 45 A UU ITE. Abraham menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu atau kelompok masyarakat tertentu.

"Menyatakan terdakwa Abraham Ben Moses terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan agama," kata hakim.

Vonis hakim itu lebih ringan dari tuntutan jaksa penuntut umum pada sidang sebelumnya, yakni 5 tahun penjara. Menurut jaksa, Abraham sengaja melakukan perbuatan yang menimbulkan keresahan dan ketidakrukunan antar umat beragama.

Menanggapi putusan majelis hakim, terdakwa melalui kuasa hukumnya mengajukan permohonan banding. Hukuman 4 tahun penjara itu dianggap terlalu berat.

Halaman 2 dari 2
(jbr/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads