Kondisi krisis minyak goreng membuat DPR melayangkan panggilan ke Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi. Sudah dua kali Mendag Lutfi tak memenuhi panggilan wakil rakyat. Panggilan paksa akan dilayangkan bila Mendag masih tak mau hadir ke DPR.
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad merasa pihaknya kesulitan mengawasi Mendag. Di sisi lain, minyak goreng masih langka dan mahal. Mendag perlu memberikan keterangan ke hadapan para wakil rakyat. Di forum rapat paripurna, Dasco menyampaikan soal susahnya menghadirkan Mendag Lutfi ke DPR.
"Sekadar informasi bahwa DPR dalam rangka menjalankan fungsi pengawasan mengalami kesulitan soal minyak goreng ini. Sudah dua kali Menteri Perdagangan diundang dalam rapat konsultasi, yang kedua berhalangan dengan alasan belum tentu datang dan lain-lain," kata Sufmi Dasco Ahmad dalam rapat paripurna di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (15/3) kemarin.
Dasco mengatakan pihaknya akan memberi kesempatan terakhir bagi Mendag untuk membahas persoalan minyak goreng bersama DPR. Apabila Lutfi masih tak hadir, kata dia, DPR akan memanggil paksa.
"Oleh karena itu, dalam kesempatan terakhir dalam sidang rapur (rapat paripurna) ini saya sampaikan apabila dalam undangan yang ketiga masih ada alasan maka DPR akan menggunakan aturan dan kewenangan yang ada untuk memanggil paksa Mendag di DPR," ujarnya.
Selanjutnya, anggota dari PKS dukung pemanggilan paksa Mendag:
(dnu/dnu)