.webp)
Polisi terus menyelidiki tewasnya petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) bernama Edi Mulyanto yang mayatnya ditemukan di Kali Sunter, Tanjung Priok, Jakarta Utara (Jakut). Hal ini tetap dilakukan meski pihak keluarga menolak jenazah korban diautopsi.
"Penyebab kematian sebenarnya bisa diketahui lewat autopsi, hanya dari keluarga juga tak berkenan dilakukan autopsi," kata Kapolsek Tanjung Priok Kompol Ricky Prenata Vivaldy kepada wartawan, Selasa (15/3/2022).
Korban ditemukan di Kali Sunter pada Minggu (13/3) pagi. Jasad korban sempat dilakukan visum et repertum oleh pihak rumah sakit (RS).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kompol Ricky mengatakan hasil detail visum tersebut menjadi kewenangan pihak RS. Dia mengatakan tak ditemukan luka pada jasad korban.
"Dugaan sementara jatuh ke danau, itu lokasi jatuh rute jalan dia pulang. Dugaan awal korban sakit," katanya.
Dia mengatakan terkait tewasnya korban juga tak ditemukan indikasi kejahatan. Polisi telah meminta keterangan kepada pihak keluarga korban.
"Tak ditemukan juga luka pada kondisi jenazah. Selain itu juga korban bukan seperti kasus misal motornya hilang, barang juga tidak ada yang hilang. Keluarga juga mengatakan tak ada masalah, korban juga tak ada musuh," ujarnya.
Meski demikian, polisi tidak menutup penyelidikan atas kasus ini. "Tapi kita tetap tidak menutup kasus. Kita masih akan usut dugaan kematian korban jika ada informasi lagi dari saksi di sekitar lokasi dan teman korban," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, Edi Mulyanto ditemukan tewas di Kali Sunter, Tanjung Priok, Jakut. Korban sempat hilang selama dua hari.
"(Ditemukan) hari Minggu tanggal 13 Maret 2022, sekira pukul 06.00 WIB. Korban sudah tidak pulang ke rumah sejak Jumat, dan diketahui oleh rekan-rekan kerja tidak absen kerja," kata Kompol Ricky dalam keterangannya, Minggu (13/3).
Korban ditemukan mengambang di sekitar Kali Jembatan Salam Sunter Aicon, Tanjung Priok, Jakut. Saksi lalu melaporkan penemuan mayat itu ke polisi.
(jbr/isa)
