Filosofi Logo Halal Baru, Anggapan Jawa Sentris Dibantah

Filosofi Logo Halal Baru, Anggapan Jawa Sentris Dibantah

Salma Rafifa Aprillya - detikNews
Selasa, 15 Mar 2022 12:11 WIB
Filosofi logo halal baru sudah ditetapkan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kemenag.
Filosofi logo Halal baru / Foto: BPJPH
Jakarta -

Filosofi logo halal baru sudah dipaparkan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kemenag. Banyak yang berpendapat bahwa logo halal baru ini bersifat Jawa sentris. Hal ini dibantah oleh Kemenag.

Aturan mengenai logo halal terbaru tertuang dalam Keputusan Kepala BPJPH Nomor 40 Tahun 2022 tentang Penetapan Label Halal sebagai pelaksanaan amanat Pasal 37 UU Nomor 33 Tahun 2014. Berdasarkan Keputusan Kepala BPJPH tersebut, logo halal terbaru wajib digunakan sebagai tanda kehalalan produk sesuai ketentuan yang berlaku.

Simak informasi mengenai filosofi logo halal baru yang sudah kami rangkum berikut ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Filosofi Logo Halal Baru: Merepresentasikan Budaya Indonesia

Melansir dari situs resmi Kemenag, Kepala BPJPH Muhammad Aqil Irham mengungkapkan logo halal baru mengadaptasi nilai-nilai ke-Indonesiaan. Bentuk dan corak yang digunakan merupakan artefak-artefak budaya yang memiliki ciri khas yang unik dan merepresentasikan budaya islam di Indonesia.

ADVERTISEMENT

"Bentuk Label Halal Indonesia terdiri atas dua objek, yaitu bentuk Gunungan dan motif Surjan atau Lurik Gunungan pada wayang kulit yang berbentuk limas, lancip ke atas. Ini melambangkan kehidupan manusia," kata Aqil Irham.

Bentuk gunungan berupa kaligrafi huruf arab αΈ€a, Lam Alif, dan Lam dalam satu rangkaian sehingga membentuk kata Halal. Bentuk tersebut menggambarkan bahwa semakin tinggi ilmu dan semakin tua usia, maka manusia harus semakin semakin dekat dengan Sang Pencipta.

Sementara itu, motif surjan yang juga disebut pakaian takwa mengandung makna-makna filosofi yang cukup dalam. Di bagian leher baju surjan ada 3 pasang kancing (6 biji kancing) yang menggambarkan keenam rukun iman. Selain itu, motif surjan yang sejajar satu sama lain juga mengandung makna sebagai pembeda atau pemberi batas yang jelas.

Filosofi Logo Halal Baru: Makna Warna dalam Logo

Masih melansir dari situs Kemenag, logo halal baru menggunakan warna ungu sebagai warna utama logo dan hijau toska sebagai warna sekundernya. Lebih tepatnya, warna ungu Label Halal Indonesia memiliki Kode Warna #670075 Pantone 2612C. Sedangkan warna sekunder hijau toska memiliki Kode Warna #3DC3A3 Pantone 15-5718 TPX.

Warna dalam logo halal terbaru ini juga memiliki makna yang mendalam. Diungkapkan bahwa warna ungu merepresentasikan makna keimanan, kesatuan lahir batin, dan daya imajinasi. Sementara itu, warna sekundernya, Hijau Toska mewakili makna kebijaksanaan, stabilitas, dan ketenangan

Simak halaman selanjutnya untuk mengetahui filosofi logo halal baru.

Filosofi Logo Halal Baru: Tidak Jawa Sentris

Filosofi logo halal baru menjadi perbincangan masyarakat, banyak yang menilai bahwa logo halal terbaru ini jawa sentris. Hal itu karena logo halal baru berbentuk gunungan wayang dan motif batik lurik atau surjan.

Namun, Kepala Pusat Registrasi Sertifikasi Halal pada Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kemenag, Mastuki, mengatakan bahwa pemilihan bentuk gunungan dan batik lurik dalam label Halal Indonesia bukan berarti jawa sentris.

"Pemilihan label halal yang menggunakan media gunungan wayang dan batik lurik itu tidak benar kalau dikatakan jawa sentris," katanya di Jakarta, Senin (14/3).

Ia menambahkan, gabungan dari berbagai elemen bentuk, corak, dan warna menjadi dasar desain logo halal terbaru. Ditambah dengan studi elemen visual bentuk logo yang digunakan oleh Badan atau Lembaga Sertifikasi Halal di seluruh dunia.

"Ada 12 (dua belas) opsi/alternatif desain label halal yang disodorkan ke BPJPH dengan berbagai bentuk yang sangat kaya merepresentasikan kekayaan budaya Islam dan Indonesia", tambahnya.

Halaman 2 dari 2
(azl/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads