Warga gotong royong membangun jembatan di Kampung Kadu Jangkung, Desa Ramea, Mandalawangi, Pandeglang yang ambrol akibat banjir. Jembatan hancur sekitar tiga pekan akibat banjir dan hujan lebat.
"Sebelum ada perbaikan dari pemerintah kabupaten, kami masyarakat masih gotong royong membersihkan puing-puing sisa jembatan" Kata Emang warga sekitar yang juga memperbaiki jembatan kepada detikcom, Pandeglang, Senin (14/3/2022).
Jembatan ini jadi penghubung antara Kabupaten Pandeglang dan Serang di Mandalawangi. Perbaikan jembatan dilakukan sejak Sabtu (12/3). Hingga hari ini, perbaikan masih dilakukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga memutuskan memperbaiki jembatan yang rusak akibat banjir ini karena belum ada penanganan langsung dari pemerintah daerah. Warga juga langsung membuat jembatan darurat dari bambu untuk pejalan kaki.
"Pembangunan akan selesai lebih cepat apabila suplai bahan bangunan datang tepat waktu serta didukung oleh kondisi cuaca," ujarnya.
Warga meminta pemerintah dan kontraktor agar cepat dalam menyuplai bahan bangunan jembatan ini. Sebab jembatan jadi satu-satunya akses untuk kendaraan roda empat. Untuk motor, warga memang masih bisa melintas lewat jalan alternatif.
![]() |
Warga lain, Sarmada (38), menyayangkan sikap pemerintah daerah (pemda) yang lambat melakukan penanganan pasca kejadian banjir. Padahal ini sudah hampir setengah bulan baru ada perbaikan.
Baca juga: Banjir Rendam 2 Desa di Pandeglang Banten |
"Setengah bulan pasca banjir baru ada perbaikan," paparnya.
2 Jembatan di Pandeglang Putus Akibat Banjir
Diketahui, akibat banjir yang dipicu hujan deras, dua jembatan di Pandeglang putus. Dua jembatan itu ada di Kampung Kadu Jangkung, Desa Ramea, Kecamatan Mandalawangi dan di Kampung Sindangresmi, Desa Ciherang, Kecamatan Picung.
"Iya benar dua buah jembatan penghubung warga desa dilaporkan terputus. Akibat bencana banjir dan longsor," kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBDPK) Kabupaten Pandeglang Rahmat Zultika, Selasa (1/3).
Jembatan di Kampung Kadujangkung merupakan jembatan permanen. Jembatan tersebut putus akibat bagian bawahnya yang tergerus banjir.
Sementara itu, jembatan gantung di Kampung Sindangresmi terputus karena terbawa oleh air sungai. Selain berdampak pada jembatan, banjir menyebabkan ratusan rumah terendam.
(jbr/aik)