.webp)
Minyak goreng masih langka dan mahal, padahal bulan puasa sudah tinggal dua pekan lagi. Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) mendesak pemerintah agar mengatasi masalah minyak goreng dan harga kebutuhan pokok lainnya.
"Sekarang sudah mau masuk bulan puasa, tentu kebutuhan pokok akan meningkat. Untuk itu, saya mengharapkan pemerintah untuk lebih serius lagi dalam tata kelola ketahanan pangan masyarakat," kata Ketua Bidang Pertahanan dan Keamanan PB HMI, Arven Marta, dalam keterangan tertulis, Senin (14/3/2022).
HMI meminta pemerintah lebih becus mengurusi masalah kepentingan rakyat banyak ini. Fokus pikiran pemerintah perlu diarahkan ke urusan ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Presiden Jokowi harus fokus mengelola kebutuhan pokok. Akhir-akhir ini harga kebutuhan pokok terus meroket. Tak hanya harganya meroket, terjadi juga kelangkaan, seperti minyak goreng," ujarnya.
Arven mengatakan dengan harga kebutuhan pokok melambung naik dan langka, hal ini tentu akan berdampak pada ketahanan pangan masyarakat, ini merupakan hal mendasar. Presiden Jokowi harus menginstruksikan kepada bawahannya untuk segera menstabilkan harga kebutuhan pokok.
HMI beropini, bila kondisi kelangkaan minyak goreng dan harga bahan pokok tidak stabil, ada risiko yang terbayang. Masyarakat bisa resah. Soalnya, ini adalah urusan 'perut' yang sangat konkret.
"Saat ketahanan pangan masyarakat terganggu, bisa saja akan menjadi pemicu terjadinya gejolak nasional," ujar Arven Marta.
(dnu/dnu)
