Prosesi Penyatuan Tanah-Air di IKN Nusantara Dianggap Klenik, Ini Respons KSP

Prosesi Penyatuan Tanah-Air di IKN Nusantara Dianggap Klenik, Ini Respons KSP

Kanavino Ahmad Rizqo - detikNews
Senin, 14 Mar 2022 13:17 WIB
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Wandy Tuturoong
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Wandy Tuturoong (Foto: Dok KSP)
Jakarta -

Prosesi penyatuan tanah dan air di IKN Nusantara memantik kontroversi di media sosial, bahkan ada yang menyebutnya sebagai acara klenik. Kantor Staf Presiden (KSP) merespons anggapan tersebut dengan berbicara mengenai kegiatan simbolik dalam budaya.

"Kegiatan simbolik seperti itu ada di mana-mana dalam budaya kita. Simbol itu bisa dimaknai macam-macam. Yang penting kita melandasi dengan niat baik, untuk tujuan yang juga baik," kata Tenaga Ahli Utama KSP Wandy Tuturoong kepada wartawan, Senin (14/3/2022).

Wandy mengatakan kegiatan simbolik sudah berjalan lama dalam budaya Indonesia. Kegiatan simbolik itu pun bisa dimaknai beragam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebagai bangsa yang berbudaya, saya kira itu hal yang sudah berlangsung sejak lama," ujar Wandy.

Dia lantas mencontohkan prosesi wisuda di kampus. Selain itu, dia mengajak semua pihak berbaik sangka.

ADVERTISEMENT

"Sampai sekarang pun, kalau lulus dari kampus ada proses wisuda dengan menggunakan baju toga. Itu juga simbolik. Dan itu baik-baik saja. Jadi kita perlu punya dugaan baik dan menghilangkan prasangka buruk," ujar Wandy.

Pagi tadi, Jokowi memimpin acara penyatuan tanah dan air di IKN Nusantara. Tanah dan air itu dibawa para gubernur untuk selanjutnya disatukan dalam bejana Nusantara.

Tak semua gubernur hadir dalam prosesi penyatuan tanah dan air itu. Setidaknya adan enam gubernur absen karena alasan kesehatan.

Setelah itu, Jokowi dan para gubernur menanam pohon di IKN Nusantara. Pohon yang ditanam juga merupakan khas dari daerah masing-masing.

Simak Video 'Jokowi Sebut Prosesi Kendi Nusantara Bentuk Kebhinekaan':

[Gambas:Video 20detik]



(knv/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads