Pilu Muhammad Sultan, Bocah Yatim Penderita Gizi Buruk di Dompu NTB

Pilu Muhammad Sultan, Bocah Yatim Penderita Gizi Buruk di Dompu NTB

Faruq Nickyrawi - detikNews
Senin, 14 Mar 2022 10:01 WIB
Pilu bocah penderita gizi buruk asal Dompu NTB
Melihat kondisi Muhammad Sultan, bocah penderita gizi buruk (Foto: Faruk Nickyrawi)
Dompu -

Terbaring lemah dengan tatapan kosong, sesekali menangis dengan memanggil nama almarhum ibu nya. Begitu lah kondisi Muhammad Sultan, anak yatim yang berumur 15 bulan penderita gizi buruk di Dompu, NTB.

Muhammad Sultan merupakan anak dari pasangan Arjun Syah Putra (23) dan almarhum Ivo Rusnawa (29). Warga Dusun Marampa, Desa Saneo, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Balita ini mengalami gizi buruk sejak ditinggal oleh ibu nya ketika menginjak umur 7 bulan. Sejak saat itu dia tak lagi mendapatkan asupan asi dan makanan pengganti lainnya, sehingga membuat kondisi tubuh Sultan tak tumbuh dan berkembang dengan baik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seiring berjalannya waktu, kondisi Sultan semakin memburuk. Keadaannya diperparah dengan kondisi ekonomi orangtua nya yang sangat rendah, tidak ada biaya untuk membeli makanan pengganti asi dan berobat ke rumah sakit.

Sultan kini tinggal bersama Murni, Bibi yang merupakan Kakak kandung dari Ayahnya. Setiap hari, Sultan hanya diberikan susu botol sebagai pengganti asi. Diumur nya yang sekarang, Sultan tidak pernah sedikitpun memakan nasi.

ADVERTISEMENT

"Baru umur 7 bulan ditinggalkan oleh ibu nya yang meninggal karena sakit. Sejak saat itu Sultan mulai sakit-sakitan, menangis memanggil ibu nya," ungkap Murni pada wartawan dan relawan Jaringan Kebaikan Indonesia (JKI) Minggu (13/3).

Tak hanya tidak mendapatkan asupan gizi yang baik sejak ditinggal ibunya, pola asuh Sultan pun menjadi tak tentu. Sultan berpindah-pindah, diasuh secara bergantian oleh Nenek, Bibi dan tetangganya.

"Kadang dia tinggal bersama neneknya, bersama saya, bersama adik perempuan saya juga. Pokoknya tak tentu, makanya kondisinya parah seperti ini," jelas Murni.

Ayah Sultan, Arjun Syah Putra hanyalah seorang buruh tani yang memiliki penghasilan tak menentu. Untuk dapat memenuhi kebutuhan saja, dia harus menjadi buruh di ladang orang, baik itu memetik jagung, pikul karung jagung. Apa saja pekerjaan dia lakukan demi mendapatkan uang untuk anaknya itu.

"Hanya petani saja, tidak ada pekerjaan tetap. Adik saya ini juga tidak sekolah dulunya," tutur Murni.

Murni mengaku, keponakan nya tidak pernah mendapatkan bantuan dari lembaga kesehatan pemerintah. Namun diberi makanan biskuit pengganti asi dan susu bubuk, itu pun jumlah nya terbatas.

"Kemarin cuma diberikan roti (biskuit) dan susu kotak, untuk Sultan. Selain itu tidak ada," ujarnya.

Murni sangat berharap adanya bantuan dari pemerintah untuk penyembuhan dan pemulihan kondisi Sultan yang semakin hari semakin parah dan memburuk.

Simak juga 'Pemerintah Alokasikan Anggaran Penurunan Stunting 2022 Rp 25 T':

[Gambas:Video 20detik]



(mud/mud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads