Mendapatkan Pendidikan adalah hak setiap anak yang lahir di Indonesia. Ternyata, masih banyak benih-benih bangsa yang belum terjamah tangan negara. Tidak terkecuali di Ibukota Jakarta.
Bukan hanya itu masalah pendidikan di Indonesia. Di sisi lain, para orang tua yang belum melek pada pentingnya pendidikan, melarang anak-anaknya untuk sekolah yang dianggap hanya membuang waktu saja.
Atas dasar ini, Nurida (29) membangun sebagai ruang belajar di tengah kampung pemulung di kawasan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Kelapa Jakarta Timur. Bukan hanya sekedar mendidik dan mengajari membaca, Nurida beserta relawan lainnya mengarahkan para anak pemulung ini untuk memperoleh akses pendidikan yang lebih layak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tugas kita adalah datang ke sini, ngajar, udah selesai. Tapi, pastinya saya akan cari tahu perkembangan mereka sampai mana, mereka harus seperti apa. (Anak-anak) sudah SMP, kakak-kakak Saung bantu mereka untuk arahkan (sekolah) ke mana. Mau ke SMA (Negeri), kita bantu masuk secara online," kata Nurida dalam program Sosok.
Kini, Saung Baca Garpu menjadi sumber utama bagi anak-anak Pemulung di kawasan TPU Pondok Kelapa untuk mengais pendidikan. Sebagian orang tua pun merasakan manfaat keberadaan saung ini.
"Anak saya yang laki-laki, tadinya belum bisa baca sekarang bisa baca. Diajarin baca sama Bu Ida. Tadinya pendiam, jadi banyak bicara sekarang. Jadi banyak curhat ke mamanya," ujar Tati maryati, salah satu orang tua peserta didik.
Diakui Alawiyah, orang tua peserta didik lain tentang manfaat saung belajar buatan Nurida meningkatkan kemampuan anaknya dalam membaca dan perhitungan matematika. Nurida Sendiri mengungkapkan bahwa apapun hasil yang diperoleh, semata-mata hanya keinginannya untuk berbagi.
"Tujuan saya mendirikan saung ini sih tidak banyak. Artinya saya juga ingin menjadi orang yang lebih bermanfaat untuk orang lain. Saya punya ilmu. Apapun ilmu yang saya dapatkan, ya adik-adik harus dapat juga. Saya salurkan ke mereka."
Bagi Nurida, mimpinya tidak akan pernah tercapai bila tidak ada dukungan dari para orang tua. Sambil memandang anak-anak didiknya Nurida mengutarakan harapannya,"saya berharapnya orang tuanya, dan adik-adiknya juga merubah pola pikir mereka bahwa mereka itu bisa kok menjadi apa yang mereka mau. Jadi lebih baik pastinya."
Saksikan Juga Sosok: Sungai Ciliwung Bersih di Tangan Mat Peci