Zulhas kemudian menjelaskan kondisi yang terjadi di NU dan Muhammadiyah itu berbeda dengan di Indonesia. Untuk itu, dia yakin usulan penundaan pemilu itu akan gagal.
"Nah, sekarang kita berbangsa bernegara. Apa mungkin amandemen, apa mungkin dekrit, apa mungkin konsensus, menurut saya tak mungkin," jelas Zulhas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena PDI sudah punya capres, Golkar sudah punya capres, Gerindra sudah punya capres, PKB sudah punya capres, Demokrat begitu, yang lain juga begitu," sambungnya.
Untuk diketahui, usulan penundaan pemilu itu awalnya dicetuskan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Dia mengusulkan pemilu itu ditunda satu atau dua tahun dengan alasan Indonesia dalam momentum perbaikan ekonomi karena pandemi virus Corona.
Zulkifli Hasan menyatakan setuju atas usulan penundaan Pemilu 2024. Dirinya mengatakan akan berkomunikasi dan berkonsolidasi dengan partai koalisi pendukung pemerintah dan berbagai kelompok masyarakat.
"Kita akan bertemu dengan partai koalisi dan kelompok masyarakat lainnya," kata Zulhas di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (25/2).
(afb/lir)