APP Sinar Mas Produksi Kemasan Makanan & Minuman Ramah Lingkungan

APP Sinar Mas Produksi Kemasan Makanan & Minuman Ramah Lingkungan

Sponsored - detikNews
Kamis, 10 Mar 2022 16:43 WIB
Foopak
Kemasan Ramah Lingkungan dari Foopak Bio Natura/Foto: Foopak
Jakarta -

Pencemaran lingkungan menjadi ancaman nyata bagi kehidupan di bumi. Tak hanya itu, ancaman lain seperti karbon emisi, penebangan hutan, hingga kelalaian dalam pengelolaan limbah pun masih mengancam bumi.

Salah satu ancaman yang paling nyata adalah limbah plastik. Hal ini mendorong manusia untuk mencari berbagai solusi dalam mengatasi masalah-masalah yang berhubungan dengan lingkungan. Bisa dilihat dari berbagai negara bersatu untuk menyelesaikan isu lingkungan global di COP26 tahun lalu di Glasgow.

Indonesia menjadi salah satu negara yang memberikan komitmen dan target lingkungan melalui Nationally Determined Contribution (NDC), antara lain: pengurangan emisi 29% dengan upaya sendiri atau hingga 41% dengan dukungan internasional, rehabilitasi dan penanaman mangrove seluas 600 ribu hektar selama 2021-2024, rencana untuk menerapkan teknologi Carbon Captured Storage/Carbon Capture Utilization Storage (CCS/CCUS), hingga rencana untuk menerapkan energi terbarukan dan bioenergi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut United Nation Environment Programme, ada sekitar 300 juta ton sampah plastik tiap tahun. Bahkan, jika tren pencemaran plastik terus berlanjut, jumlah plastik akan mengalahkan populasi ikan pada tahun 2050.

Berdasarkan data dari Our World, wilayah Asia-Pasifik menyumbang 60% dari limbah plastik yang dibuang sembarangan ke laut dan tidak terurus dengan benar. Hal ini diperkirakan akan semakin parah di masa depan.

ADVERTISEMENT

Maka dari itu, berbagai pihak turut berupaya dalam mengurangi limbah plastik. Misalnya, masyarakat mulai menggunakan paper bag yang lebih ramah lingkungan untuk menggantikan tas plastik. Selain itu, industri pengemasan juga mulai menggunakan kertas dan meninggalkan bahan plastik.

Bahaya Limbah Plastik

Dampak buruk yang diciptakan oleh limbah plastik sangat beragam. Mulai dari lautan, daratan, hingga udara akan terkena dampaknya. Terlebih, limbah plastik butuh waktu hingga 500 tahun untuk dapat terurai. Ini menjadikan dampak buruk limbah plastik dapat berlangsung sangat lama dan semakin menumpuk.

Pencemaran tanah oleh limbah plastik dapat menyebabkan makhluk hidup di dalamnya, seperti cacing akan mati. Plastik juga akan menghalangi sirkulasi udara di tanah yang berdampak pada turunnya kesuburan tanah yang kemudian dapat menyebabkan tanaman sulit untuk tumbuh.

Selain itu, limbah plastik dapat berbahaya bagi hewan laut. Limbah plastik dapat membuat hewan laut terjerat dan sulit untuk bergerak. Tak hanya itu, limbah plastik dapat dikonsumsi oleh hewan laut dan membuat mereka keracunan. Hal tersebut juga dapat berdampak pada manusia yang mengonsumsi ikan tersebut.

Limbah plastik yang terbakar juga dapat membahayakan udara. Pembakaran limbah plastik akan melepaskan karbon monoksida akibat pembakaran tidak sempurna. Gas yang dilepaskan ini merupakan gas beracun dan bisa mengganggu pernafasan.

Selain itu, mikroplastik seperti potongan kecil botol, tas, serat sintetis, dan sampah plastik yang terurai di lingkungan juga telah menjadi ancaman besar bagi kebersihan udara.

Melansir dari Greenpeace, baru-baru ini para peneliti telah mengkonfirmasi adanya mikroplastik di daerah pegunungan terpencil, daerah bersalju Kutub Utara dan di kawasan konservasi.

Dengan banyaknya dampak buruk yang dihasilkan, serta lamanya plastik dapat terurai, mendorong produsen berlomba-lomba mencari solusi untuk menangani hal tersebut dengan memproduksi berbagai alternatif seperti biodegradable plastic, plastic-free paper atau bahan natural lainnya.

Packaging: Penghasil Limbah Plastik Terbesar

Menurut Our World in Data, sektor industri packaging paling banyak menghasilkan limbah plastik di tahun 2015, yakni mencapai sekitar 146 juta ton per tahun.

Banyaknya limbah yang dihasilkan disebabkan karena industri ini memiliki masa penggunaan yang relatif singkat. Terutama pada packaging untuk kebutuhan food & beverage, yang biasa disebut sebagai kemasan sekali pakai (single use packaging).

FoopakKemasan Kertas Daur Ulang Foto: Foopak

Misalnya saja ice cream cups dan coffee cup, konsumen hanya butuh waktu sangat singkat untuk mengonsumsi ice cream dan coffee di dalamnya. Setelah habis, kemasan itu pun akan segera dibuang.

Terlebih, permintaan makanan dan minuman take away semakin meningkat saat ini dikarenakan pandemi COVID-19, artinya akan semakin banyak limbah sisa pengemasan yang dibuang.

Perlu diketahui, makanan antar menghasilkan 54 gram limbah plastik tiap pemesanan dan makanan dine in hanya menghasilkan 6,6 gram. Angka tersebut cukup membuktikan take away dan food delivery menghasilkan lebih banyak limbah plastik.

Maka dari itu, inovasi eco-friendly packaging menjadi salah satu hal yang terus digencarkan. Masyarakat mulai menggunakan kemasan kertas untuk makanan karena dinilai lebih ramah lingkungan. Tetapi, sebenarnya food box berbahan kertas yang beredar tidak seluruhnya bebas plastik (plastic-free).

Solusi Kertas Kemasan Ramah Lingkungan: Foopak Bio Natura

Melihat kenyataan yang ada, APP Sinar Mas sebagai produsen pulp dan kertas menawarkan solusi kertas kemasan ramah lingkungan. Yakni, kertas untuk kemasan food & beverage yang bebas plastik, Foopak Bio Natura. Produk Foopak ini bebas plastik sehingga bersifat biodegradable, mudah didaur ulang, dan dapat dijadikan kompos.

Kertas kemasan makanan dan minuman Foopak Bio Natura lebih ramah lingkungan dibanding kemasan konvensional. Kebanyakan kertas kemasan tetap memiliki lapisan plastik LDPE di bagian dalamnya. Lapisan polimer plastik ini menjadikan kemasan tersebut lebih sulit didaur ulang serta menjadi kompos.

Ini menjadikan kemasan kertas atau paper cup konvensional hanya bisa didaur ulang di pusat daur ulang tertentu. Masalahnya adalah, tidak semua tempat daur ulang memiliki teknologi pemisah plastik dari kertas.

Dibandingkan food packaging konvensional, kemasan dari kertas Foopak Bio Natura lebih mudah terurai. Biodegradable food packaging dari kertas Foopak Bio Natura bahkan bisa dijadikan kompos melalui proses industri selama 12 minggu dan bahkan dapat dilakukan di rumah konsumen dalam waktu 24 minggu.

Ini menjadi peluang bagi kertas Foopak Bio Natura untuk segera menggantikan kemasan yang berbahan plastik serta kemasan kertas makanan dan minuman seperti paper cup atau paper bowl konvensional.

Foopak Bio Natura menggunakan teknologi water dispersion pada lapisan kertasnya sehingga mampu menahan cairan dan minyak pada makanan di minuman. Teknologi ini yang menjadikan kemasan Foopak Bio Natura bersifat lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan sepenuhnya.

Foopak Bio Natura: Bersertifikat dan Diakui Banyak Lembaga

Keunggulan yang dimiliki produk Foopak Bio Natura menjadikannya diakui oleh berbagai lembaga pengawas. Salah satunya, lembaga sertifikasi bebas plastik di Jerman yang bertaraf internasional, DIN CERTCO. Produk Foopak Bio Natura telah melalui berbagai uji yang ketat oleh DIN CERTCO untuk mendapatkan sertifikasi Flustix plastic-free.

Selain bebas plastik, kemudahan produk untuk terurai serta daur ulang juga membuatnya mendapat sertifikat EN 13430 dari Institute Cyclos-HTP. Produk ini bahkan tidak memerlukan proses tambahan saat di-repulp.

Tidak hanya itu, produk compostable food packaging ini juga mendapat beberapa pengakuan lain, di antaranya:

  • EN 13432 - Industrial Compostable

  • Memenuhi standard food grade dari FDA dan LFGB

  • Sertifikasi PEFC untuk forest management system

  • Sertifikasi Halal

  • ISO 9001 (Manajemen Mutu), 50001 (Manajemen Energi), 14001 (Manajemen Lingkungan), 45001 (Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja)

Berbagai sertifikasi yang diperoleh membuktikan kualitas produk Foopak Bio Natura lebih aman dan lebih ramah lingkungan. Produk ini juga memiliki daya tahan yang baik terhadap panas dan dingin, sehingga dapat digunakan di dalam freezer, microwave, hingga oven.

Jumlah Produksi Kertas Foopak Bio Natura Ditingkatkan

Demi mendukung peningkatan tren eco-friendly product, APP Sinar Mas berusaha mendorong produksi Foopak Bio Natura. Ini diwujudkan dengan peluncuran mesin baru dengan teknologi terdepan dan tercanggih yang ditempatkan di PT Indah Kiat Pulp & Paper, Tbk. di Serang, Banten.

Senior Vice President & Head Industrial Paper Division APP Sinar Mas, Christopher Wong menjelaskan, langkah ini diambil karena kemasan yang berkelanjutan telah menjadi hal yang diincar oleh banyak pemilik merek.

"Dengan kapasitas baru, diharapkan keinginan konsumen akan kemasan makanan akan terpenuhi," kata Christopher dalam keterangan tertulis.

Dengan hadirnya mesin ini, jumlah produksi compostable packaging oleh kertas Foopak Bio Natura dapat ditingkatkan. Bahkan, produksi kertas ini bisa meningkat sampai dengan 60.000 metrik ton setiap tahunnya. Peningkatan ini dapat memberikan pasokan untuk konsumen internasional yang butuh green packaging.

Varian Produk Foopak

APP Sinar Mas berupaya memenuhi kebutuhan konsumen akan kemasan makanan yang mudah didaur ulang dengan adanya varian produk Foopak. Bukan hanya Foopak Bio Natura saja, ada beberapa brand yang bernaung di bawah Foopak yang juga ramah lingkungan, mulai dari kemasan makanan, minuman, dan lainnya.

1. Foopak Bio Container

Memiliki kelebihan dapat disegel dengan panas (heatsealable), produk ini bisa dipakai untuk aplikasi kemasan makanan yang membutuhkan kesegaran makanan lebih lama, misalnya sandwich box.

Selain itu, produk ini juga cocok untuk kotak coklat, kotak permen, serta makanan instan. Kertas ini juga bisa digunakan dan dipanaskan ke dalam microwave dengan suhu max 175Β°C.

2. Foopak Hard Size Board

Kertas ini dirancang untuk mempertahankan kekakuan dan menahan kelembapan di suhu rendah seperti di dalam freezer dan kulkas. Kue tart, permen, hingga obat dapat dikemas dengan baik menggunakan produk ini. Dimensinya juga lebih stabil dengan ketebalan lebih tinggi. Selain itu, produk ini juga dapat digunakan di microwave.

3. Foopak Greaseproof Board

Produk ini cocok untuk kemasan atau box makanan seperti pizza, burger, berbagai jenis roti, serta gorengan. Ini karena adanya lapisan pelindung untuk menahan minyak pada bagian dalam kemasan. Produk ini juga ramah lingkungan dan dapat didaur ulang.

Pencemaran lingkungan akibat limbah plastik menjadi hal yang perlu diperhatikan, dikarenakan akan berdampak pada kehidupan kita di bumi dan generasi penerus.

Berdasarkan data yang sudah dijelaskan, harus mulai disadari krisis yang akan dialami di tahun-tahun mendatang, seperti fakta bahwa jumlah sampah plastik akan lebih banyak dibandingkan populasi ikan di laut.

Industri packaging merupakan salah satu industri yang pemakaian plastiknya paling besar. Maka, tren peningkatan pencemaran plastik dapat dikurangi dengan mengganti kemasan yang digunakan sehari-hari dengan kemasan yang lebih ramah lingkungan.

Kertas adalah salah satu pengganti yang sesuai dikarenakan memakai sumber terbarukan, mudah didaur ulang, dan dapat dijadikan kompos.

Maka dari itu, penggunaan kemasan berbahan plastik dan berlapis plastik perlu digantikan. Misalnya, dengan wrapping paper dan box, cup atau bowl dari bahan bebas plastik untuk makanan.

Foopak menghadirkan solusi bahan kemasan ramah lingkungan yang mempunyai fitur bebas plastik, food safe, recyclable, compostable melalui Foopak Bio Natura.

Anda dapat mulai mengganti kemasan food & beverage dengan bahan yang biodegradable. Beralih ke eco-friendly product dilakukan untuk mengurangi limbah plastik sehingga kehidupan tetap lestari.

(Content Promotion/Foopak)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads