Konsolidasi FKPPI di Jatim, Bamsoet Bahas soal Kewajiban Bela Negara

Konsolidasi FKPPI di Jatim, Bamsoet Bahas soal Kewajiban Bela Negara

Jihaan Khoirunnisaa - detikNews
Selasa, 08 Mar 2022 13:12 WIB
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo.
Foto: dok. MPR RI
Jakarta -

Ketua MPR sekaligus Wakil Ketua Umum Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan dan Putra-Putri TNI-Polri (FKPPI) Bambang Soesatyo (Bamsoet) bertemu dengan Pengurus Daerah (PD) XIII FKPPI Jawa Timur (Jatim). Dia mengingatkan pentingnya warga Indonesia ikut dalam bela negara.

Menurutnya Bamsoet, bela negara tidak hanya sebatas hak bagi masyarakat, melainkan kewajiban yang harus dilaksanakan sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Kepada PD XIII FKPPI Jatim, Bamsoet juga menyampaikan pesan Ketua Umum Keluarga Besar FKPPI Pontjo Sutowo agar seluruh komponen dapat melakukan konsolidasi organisasi menjelang tahun politik 2024. Tujuannya yakni untuk menyatukan 'anak kolong' di berbagai wilayah Indonesia untuk ikut menjaga dan setia pada Sapta Marga sebagai doktrin prajurit TNI, serta Tribrata dan Catur Prasetya sebagai doktrin anggota Polri. Upaya tersebut demi mencegah ancaman militer dan nonmiliter yang dapat memecah-belah bangsa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pada Pasal 27 Ayat (3), bahwa 'Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara'. Amanat ini dipertegas lagi pada Pasal 30 Ayat (1) yang menyatakan bahwa, tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara," ujar Bamsoet dalam keterangannya, Selasa (8/3/2022).

Bamsoet menjelaskan seiring laju perkembangan zaman, upaya bela negara dihadapkan pada tantangan yang lebih kompleks, canggih dan rumit. Sehingga bela negara tidak lagi terfokus pada kekuatan fisik militer. Sebab ancaman terhadap kedaulatan negara hadir dalam berbagai aspek, baik ekonomi, sosial, budaya, politik ideologi, dan berbagai ancaman lainnya yang bersifat soft power.

ADVERTISEMENT

"Sebagai bangsa yang besar kita harus menjaga nilai-nilai kebangsaan dan mempertebal kecintaan kepada bangsa Indonesia. Tugas kita adalah menjaga apa yang telah diperjuangkan para pendiri bangsa agar Indonesia tetap bersatu dan tidak terpecah-pecah," tegas Bamsoet.

Ia juga mengatakan makna konsep bela negara juga harus dimaknai dari sudut pandang yang lebih luas dan komprehensif. Menurutnya, menjaga dan melestarikan budaya bangsa agar tidak diklaim negara lain juga merupakan upaya bela negara.

"Menjaga kedaulatan pangan nasional adalah bela negara. Mengkampanyekan gerakan cinta produk dalam negeri adalah bela negara. Menggalang aksi sosial kemanusiaan di masa pandemi COVID-19, juga termasuk bela negara," ujar Bamsoet.

Menurutnya, FKPPI akan kembali menggelar Apel Kebangsaan Bela Negara pada Oktober 2023. Kegiatan tersebut dalam rangka menguatkan semangat kader FKPPI dalam bela negara. Acara Apel Kebangsaan Bela Negara rencananya akan dilaksanakan di lapangan Monas Jakarta, dan dihadiri oleh 10.000 kader dari berbagai daerah seperti Jakarta, Banten, Jawa Barat, dan lainnya.

Dikatakan Bamsoet, kegiatan Apel Siaga atau Apel Kebangsaan FKPPI sengaja diselenggarakan menjelang Pemilu 2024 dan Pilkada Serentak 2024. Hal tersebut dilakukan guna mencegah agar pesta demokrasi tidak dinodai oleh politik identitas dan memecah belah bangsa.

(prf/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads