1 dari 8 Korban KKB di Puncak Papua Warga Jakpus, Ini Harapan Keluarga

1 dari 8 Korban KKB di Puncak Papua Warga Jakpus, Ini Harapan Keluarga

Karin Nur Secha - detikNews
Senin, 07 Mar 2022 18:28 WIB
Salah satu korban tewas serangan teroris KKB di Papua merupakan warga Jakpus. Ini harapan keluarga setelah tahu jasad 8 korban dievakuasi TNI-Polri. (Karin NS/detikcom)
Salah satu korban tewas serangan teroris KKB di Papua merupakan warga Jakpus. Ini harapan keluarga setelah tahu jasad 8 korban dievakuasi TNI-Polri. (Karin NS/detikcom)
Jakarta -

Salah satu korban tewas serangan teroris kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Puncak, Papua, merupakan warga Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat (Jakpus). Korban tersebut bernama Syahril Nurdiansyah (21).

Ayah Syahril, Syawaludin (61), mengatakan anaknya bekerja di Papua sejak tiga bulan terakhir. Syawaludin mengaku sempat melarang putranya pergi ke Papua karena khawatir soal keselamatan.

"Jadi gini, memang waktu dia mau berangkat itu memang dia izin mau kerja di Papua tapi sudah saya larang. 'Jangan, di sana bahaya, di sana juga kan daerah konflik' kata saya gitu. Akhirnya saya larang gitu, nah dia ada tuh pas saya larang sebulan nggak berangkat," ujar Syawaludin saat ditemui di kediamannya di wilayah Sawah Besar, Senin (7/3/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, di suatu malam, Syahril pulang kerja dan langsung meminta disiapkan pakaian dan baju-bajunya untuk berangkat ke Papua. Saat itu ayahnya mengaku terkejut karena sangat mendadak.

"Saya giniin, 'lu mikir dua kali, itu daerah konflik. Itu lu mau ninggalin istri anak berapa bulan?'. Udah saya bilang, 'di sini aja'. Terus dia bilang udah dibeliin tiket. Abis itu dia langsung ke rumah istrinya di Depok. Besoknya baru berangkat," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Komunikasi Terakhir Syahril

Selang beberapa hari kemudian, Syawaludin mendapat kabar dari anaknya sudah sampai di Papua. Saat itu, Syahril mengabari ayahnya dia bekerja di lapangan dan memberi beberapa foto ketika dia bekerja.

Momen itu menjadi komunikasi terakhir Syawaludin dengan anaknya.

"Dia bilang, 'saya udah kerja, Pak, bagian lapangan tapi di bawah. Saya bilang, 'hati-hati'. Setelah itu, dia kasih foto lagi angkat-angkat material itulah seperti apa yang buat angkat ke puncaknya jadi dia ditugasin di atas saya kurang tahu ya. Tahu-tahu ya ini kejadian begini," ungkapnya.

"Iya itu (terakhir komunikasi) setelah itu nggak ada apa-apa lagi tiga bulan itu," sambungnya.

Salah satu korban tewas serangan teroris KKB di Papua merupakan warga Jakpus. Ini harapan keluarga setelah tahu jasad 8 korban dievakuasi TNI-Polri. (Karin NS/detikcom)Ayah dan kakak Syahril Nurdiansyah (21) (Karin NS/detikcom)

Dalam kesempatan yang sama, kakak Syahril, Sandi Tirtana (40), mengaku telah mendengar kabar kalau jenazah adiknya sudah berhasil dievakuasi petugas.

Simak video 'Momen Evakuasi 8 Jenazah Karyawan PTT, Korban Penembakan KKB Papua':

[Gambas:Video 20detik]



Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

"Terakhir kabar yang saya ketahui itu saat ini almarhum jenazah semua korban termasuk adek saya alhamdulillah sudah berhasil dievakuasi," kata Sandi.

Sebelum adiknya dinyatakan meninggal, Sandi berharap saat itu adiknya dapat bersembunyi dan selamat dari serangan tersebut. Namun, harapan itu pupus ketika dia mendapat kabar kalau adiknya, Syahril menjadi salah satu korban tewas dalam penyerangan KKB.

"Tapi Allah berkata lain, mungkin itu yang terbaik untuk dia atau Allah lebih sayang dia. Kami sudah ikhlas, keluarga kami sudah ikhlas dengan apa yang udah terjadi, sudah nerima," kata Sandi.

Harapan Keluarga Syahril

Kini, dia berharap agar jenazah Syahril cepat dipulangkan ke rumah duka di Jakarta. Dia mengatakan pihak keluarga ingin memakamkan jenazah Syahril sendiri.

"Kami berharap dan memohon semoga para korban segera dipulangkan ke keluarganya masing-masing agar bisa segera dikebumikan untuk menyempurnakan kepulangan mereka semua. Saya yakin bukan keluarga kami doang yang merasa kehilangan, semua keluarga korban pasti merasakan hal yang sama," jelas Sandi.

"Mungkin kami semua sudah kering air mata membayangkan adik kami yang istilahnya yang masih di sana apalagi sebelum berhasil dievakuasi. Tapi pas tahu ini berhasil (dievakuasi) tuh ada secercah harapan dan kelegaan di hati untuk bisa segera memakamkan adik saya," sambungnya.

8 Orang Tewas Diserang KKB

Perlu diketahui, ada sembilan orang yang bekerja di PT Palapa Timur Telematika (PTT) di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua. Satu dari sembilan orang tersebut selamat pada saat Kamp PT PTT diserang, yakni bernama Nelson Sarira.

Sedangkan delapan orang lainnya tewas ketika diserang. Delapan orang yang tewas adalah Bona Simanulang, Renal Tentua Tagasye, Billy Garibaldi, Jamaludin, Syahril Nurdiansyah, Eko Septiansyah, Bebi Tabuni, dan Ibo.

Delapan jenazah karyawan PT PTT telah dievakuasi ke Timika. Kepala Operasi Satgas Cartenz Papua Damai Kombes Muhammad Firman memastikan kedelapan jenazah yang dievakuasi merupakan korban pembantaian teroris KKB pada Kamis (3/5) lalu.

Pantauan detikSulsel di Bandara Mozes Kilangin, Senin (7/3), 8 kantong jenazah korban tiba sekitar pukul 12.00 WIT menggunakan pesawat perintis Rimbun Air. Tim kemudian memindahkan jenazah ke mobil jenazah yang telah disediakan untuk dibawa ke ke RSUD Mimika.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads