Basarnas menghentikan operasi pencarian empat korban yang masih hilang akibat longsor di Nagari Malampah, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumbar. Penghentian pencarian secara resmi dilakukan setelah 10 hari operasi.
Sepanjang operasi, tim SAR hanya berhasil menemukan dua dari enam orang yang hilang tertimbun longsor. Longsor dipicu gempa Pasaman ber-magnitudo 6,1 yang terjadi pada Jumat (25/2) lalu. Dengan demikian, masih ada empat orang lainnya yang dicari, setelah dinyatakan holing sesaat setelah gempa.
"Ini hari ke 10 pencarian. Dalam 10 hari ini kita sudah berusaha keras dan maksimal untuk menemukan korban ke-empat korban yang masih hilang, namun hasilnya masih nihil. Sesuai dengan kesepakatan dengan pemerintah daerah dan pihak keluarga, operasi kita hentikan," kata Kepala Kantor Basarnas Padang, Asnedi, kepada wartawan, Minggu (6/3/2022).
Menurut Asnedi, operasi sudah diperpanjang selama 3 hari, dari yang seharusnya berakhir pada Kamis (3/3) lalu, menjadi hari ini. Namun hingga kini korban belum juga ditemukan.
"Operasi ini sudah diperpanjang selama tiga hari, namun tidak membuahkan hasil juga," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski sudah menghentikan operasi, namun tim SAR tetap bersiaga, baik di lokasi maupun di posko bantuan, jika sewaktu-waktu ada permintaan atau tanda-tanda penemuan korban.
"Kita siap jika sewaktu-waktu ada permintaan dukungan dan tanda-tanda penemuan," katanya.
Ia menyebut, kesulitan utama melakukan pencarian adalah karena luasnya area longsoran. Pencarian selama ini juga hanya dilakukan secara manual. Tim membutuhkan alat berat yang bisa membongkar tanah hingga ke dalam 4 meteran, namun alat berat tersebut tak bisa di datangkan ke lokasi, karena beratnya medan.
Untuk diketahui, longsor terjadi sesaat setelah gempa bermagnitudo 6,1 terjadi di Kabupaten Pasaman Barat. Kawasan lereng gunung talamau yang ada di daerah itu turun dan menyebabkan terjadinya longsoran. Enam warga menjadi korban di lokasi tersebut.