Kaki Palsu Gratis Buatan Coki, Lanjutkan 'Langkah' Difabel Menjejak Harapan

Kaki Palsu Gratis Buatan Coki, Lanjutkan 'Langkah' Difabel Menjejak Harapan

Khairunnisa Adinda Kinanti - detikNews
Minggu, 06 Mar 2022 12:18 WIB
Jakarta -

Siang itu Hafiy terlihat sangat riang. Senyumnya tertoreh saat tahu kalau besok adalah hari yang ditunggu untuk bertemu dengan calon penegak hidupnya, kaki palsu.

Hafiy adalah seorang anak berusia 5 tahun yang kaki kirinya terpaksa diamputasi hingga 5 centi meter di atas lutut akibat pembuluh darah yang terjepit dan stroke di usia muda.

"Kakinya diambil dokter," kata Hafiy saat ditanya tentang keadaannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Indra Rukmana Imel ayah Hafiy menjelaskan bagaimana kondisi Hafiy berawal. Menurutnya, ada sumbatan di bagian kaki kiri yang menghambat pasokan darah dan oksigen menuju kaki Hafiy.

"Karena demam sih awalnya. Panasnya tidak terlalu tinggi, tidak step juga. Hafiy mulai tidak bicara dan kaki sebelah kirinya dingin itu waktu itu," Ujar Indra dalam program Sosok.

ADVERTISEMENT

Indra pun menjelaskan beratnya pilihan antara mengamputasi kaki atau menyelamatkannya dengan resiko menjalarnya kerusakan pada lapisan otak Hafiy.

"Singkat cerita, dilakukanlah MRI, CT scan, kontras dan lain-lain, ditemukan bahwa Hafiy ini pecah pembuluh darah, terjadi pendarahan di otak kiri, yang mendorong bagian-bagian otaknya. Pilihannya saat itu hanya 2, merelakan kaki atau menyelamatkannya tapi otak yang kena," kenang Indra.

Sementara itu, di salah satu sudut Kota Bekasi ada seorang balita Bernama Raffa yang mengidap Cerebral Palsy (CP).

Akibat penyakit yang dideritanya, Raffa hampir tidak mengenali fungsi kaki di badannya.

Eny ibunda Raffa menjelaskan, keadaan yang diderita anaknya ini disebabkan oleh penyakit meningitis yang merusak Raffa di umur 10 bulan.

"Nah dari meningitis itu lanjut dia ke cerebral palsy, atau yang biasa disebut lumpuh otak. Di mana kakinya dia itu berbeda dengan kaki orang lain dan membutuhkan penanganan khusus atau terapi khusus agar dia bisa sejajar dengan orang lainnya," Unjar Eny.

Ditengah keadaannya saat ini, Hafiy dan Raffa masih perlu merasa beruntung. Pertemuannya dengan Coki Tobing seolah membawa harapan baru bagi kehidupan mereka.

Perjumpaan itu merujuk pada donasi kaki palsu bagi keduanya. Coki yang saat ini menjabat sebagai CEO Dare Prosthetic and Orthotic Service memulai program donasi kaki palsu bagi para difabel yang membutuhkan bantuan.

"Di Dare.id tugas saya sebenarnya lebih ke cetak kaki palsu. Saya ketemu pasien di awal, kemudian saya assessment, komponen seperti apa yang dibutuhkan karena setiap orang punya klasifikasi beda-beda ya. Tingkat keparahannya beda-beda. Jadi saya harus menentukan alat apa yang dibutuhkan," ungkap Coki.

Coki menuturkan, harga sebuah kaki palsu rata-rata sekitar 15 hingga 25 juta Rupiah. Masalahnya, dalam satu tahun seorang anak harus mengganti ukuran kaki palsunya sebagai imbas dari pertumbuhan badan.

Di sinilah letak simpati Coki muncul. Sebagai seseorang yang pernah mengalami kesusahan, Coki paham benar bagaimana rasanya tidak berdaya tanpa asa.

"Kenapa saya mau bantuin, karena saya pernah berada di lowest point (titik terendah). Saya tahu banget rasanya nggak punya uang. Hopeless lah. Jadi kebetulan saja memang saya punya resources-nya. Dan saya sadar bahwa kaki palsu ini bisa bikin teman-teman difabel, walaupun tidak secara signifikan, tapi setidaknya mereka bisa mobilisasi, mereka bisa cari kerja," tutur Coki.

Coki menangkap besarnya harapan yang muncul dari wajah para difabel penerima bantuan kaki palsu. Oleh sebab itu, Coki Tobing bertekad untuk tetap membantu para difabel untuk kembali menjejak harapan.

"Saya akan membagikan kaki palsu secara gratis sampai selama-lamanya. Selama hidup ya saya akan terus bagiin. Tidak bisa berhenti. Saya tidak mau berhenti. Jadi kalau ditanya 'sampai kapan?'. Jawabannya, tidak akan selesai sampai saya pensiun lah kira-kira. Bahkan pun kalau saya pensiun, saya minta karyawan yang lain tetap harus support," Ucap Coki.

(nis/vys)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads