Ketua MPR sekaligus Wakil Ketua Umum Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan dan Putra-Putri TNI-Polri (FKPPI)/Kepala Badan Bela Negara FKPPI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengingatkan anak kolong agar menjaga dan setia pada Sapta Marga serta mendukung pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Menurut Bamsoet, hal tersebut sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo saat memberikan pengarahan di Rapim TNI-Polri beberapa waktu lalu.
"Sebagaimana ditegaskan Presiden Joko Widodo pada saat memberikan pengarahan dalam Rapat Pimpinan TNI-Polri di Mabes TNI beberapa hari lalu, bahwa pembangunan IKN Nusantara di Kalimantan Timur sudah final, baik secara politik maupun secara administratif. Terlebih setelah disahkannya Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara. Sehingga tidak perlu lagi ada pertentangan, khususnya di dalam keluarga besar TNI-Polri. Disiplin TNI-Polri berbeda dengan disiplin masyarakat sipil. Karenanya sebagian bagian dari keluarga besar TNI-Polri, para kader FKPPI harus ikut menyukseskan pembangunan IKN Nusantara," kata Bamsoet dalam keterangan, Jumat (4/3/2022).
Bamsoet mengatakan untuk menguatkan semangat kader FKPPI dalam Bela Negara, maka FKPPI akan kembali menggelar Apel Kebangsaan Bela Negara pada Oktober 2023 di lapangan Monas Jakarta. Acara tersebut rencananya akan dihadiri oleh 10.000 kader yang berasal dari berbagai daerah seperti Jakarta, Banten, Jawa Barat, dan lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apel Siaga atau Apel Kebangsaan FKPPI kali ini sengaja diselenggarakan menjelang Pemilu 2024 dan Pilkada Serentak 2024. Hal tersebut dilakukan agar pesta demokrasi tidak dinodai oleh politik identitas dan memecah belah bangsa.
"Demokrasi tidak akan memberikan hasil optimal untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mensejahterakan rakyat, apabila politik identitas yang mengikis idealisme dan komitmen politik sebagai sarana perjuangan mewujudkan aspirasi rakyat malah semakin berkembang. Berkembangnya kecenderungan politik identitas dan sentimen primordial dalam kontestasi pemilihan umum merupakan ancaman bagi masa depan demokrasi dan kebhinekaan bangsa," kata Bamsoet.
Bamsoet menjelaskan kader FKPPI harus menjadi bagian dalam meneguhkan kemandirian ekonomi. Salah satunya dengan memaksimalkan potensi yang ada di setiap daerah.
"Selain itu, kader FKPPI juga harus menjadi bagian dalam meneguhkan kemandirian ekonomi. Salah satunya dengan memaksimalkan potensi keindahan alam Bandung melalui program Desa Wisata Agro (DEWA), Desa Wisata Industri (DEWI), dan Desa Digital (DEDI). Terlebih pemerintah telah mengalokasikan Dana Desa mencapai Rp 68 triliun dalam APBN 2022, yang bisa dimanfaatkan untuk pengembangan desa melalui DEWA, DEWI, dan DEDI. Tidak sulit mengembangkannya. Untuk wisata alam, misalnya, cukup dibuat menarik untuk foto yang instagramable, pasti akan mendatangkan banyak turis, yang pada akhirnya bisa menambah pemasukan untuk masyarakat sekitar," tutupnya.
(ega/ega)