.webp)
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md mengungkap laporan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang menyebutkan bahwa masih banyak modus pemindahan aset ke luar negeri oleh para koruptor. Aset itu disebutnya hanya menjadi kebutuhan komersial.
"Laporan PPATK menyebutkan masih banyak ditemukan modus pemindahan aset dari hasil korupsi ke luar negeri. Aset itu kemudian hanya diambil sesuai dengan kebutuhan komersial pelaku kejahatan secara pribadi," kata Mahfud dalam webinar 'Kick-off G20' di YouTube KPK, Jumat (4/3/2022).
Mahfud mengatakan temuan itu seharusnya bisa ditindaklanjuti segera. Menurutnya, temuan itu perlu dibahas dalam forum internasional yang kebetulan bertepatan dengan momentum G20. Indonesia menjadi tuan rumahnya G20 pada tahun ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Upaya tersebut diharapkan dapat mendeteksi modus-modus penyembunyian aset seperti modus transaksi dagang internasional, modus penyelundupan uang tunai, modus perdagangan saham, dan sebagainya," ucapnya.
Selanjutnya, Mahfud berharap Indonesia bisa berhasil membawa G20 ini dalam mewujudkan negara yang bebas dari korupsi.
"Mudah-mudahan G20 yang Indonesia menjadi ketuanya selama setahun ini bisa memotivasi kita dan meningkatkan prestasi kita di dalam memberantas korupsi demi kebaikan Indonesia sebagai negara merdeka yang tergabung di dalam G20," imbuhnya.
