Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kepahiang, Bengkulu, mencatat ada 219 kali gempa mengguncang Bengkulu. Gempa yang terjadi dengan berbagai kekuatan magnitudo (M) 4 hingga M 5,2.
Ratusan kali gempa itu tercatat BMKG sejak 1 Januari 2022 hingga 2 Maret 2022. Meskipun gempa tak berpotensi tsunami dan merusak, BMKG tetap mengimbau masyarakat agar selalu waspada.
"Dari data kami dalam kurun waktu Januari hingga awal Maret ada 219 kali terjadi gempa," kata Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kepahiang, Litman kepada wartawan, Rabu (2/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari catatan BMKG, pada Januari Bengkulu diguncang gempa sebanyak 96 kali. Lalu di Februari terjadi 108 kali gempa dan 1-2 Maret hingga pukul 09.00 WIB, Benkulu diguncang 5 kali gempa.
Litman mengatakan kekuatan dari ratusan gempa di Bengkulu itu berkisar pada M 1,3 hingga M 5,2. Menurutnya, pelepasan energi gempa di daerah Bengkulu masih tergolong normal.
"Di mana lempeng di Bengkulu terus bergerak dan melepaskan energi dalam bentuk gempa-gempa kecil. Sehingga tidak menyimpan energi signifikan yang dapat membuat rasa waswas masyarakat," ucap Litman.
Lebih jauh, Litman menyebut gempa di Bengkulu disebabkan aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah lempeng Eurasia dan terjadi deformasi batuan hingga memicu terjadinya gempa.
"Sumber gempa di jalur subduksi dan ada juga di sesar,'' ujarnya.
Litman meminta masyarakat Bengkulu selalu waspada. Sebab, kata dia, Bengkulu termasuk daerah rawan gempa bumi dan tsunami. Tapi, ia juga meminta masyarakat untuk tidak panik dan tetap beraktivitas seperti biasanya.
''Kita harus selalu waspada karena daerah kita termasuk rawan gempa dan tsunami,'' pungkasnya.