\'Sinetron\' Lidya Pratiwi
Ma, Enak ya Kalau Naek Mati Muda
Rabu, 17 Mei 2006 10:38 WIB

Jakarta - Hari itu, minggu kedua bulan April 2006 pukul 20.00 WIB, langit Jakarta cerah. Angin berhembus semilir. Tak ada hujan yang biasa mengguyur. Seorang ibu paruh baya tampak bercengkerama dengan buah hatinya yang tampan di rumahnya, Jalan Tebet Timur Raya, Jakarta Selatan. "Ma, kalau Naek meninggal muda, enak ya. Naek jadinya tidak terlalu banyak buat dosa."Tiba-tiba saja sang anak berkata begitu pada sang ibunda, tempatnya curhat selama ini. Sang ibu, Hotmanda Hutagalung, jelas kaget mendengar omongan anak keempat dari lima bersaudara itu. Tapi dia tidak terlalu meresponsnya. "Ah kamu bicara apa Naek," komentar Hotmanda sambil lalu.Si anak yang bernama lengkap Naek Gonggom Hutagalung itu tidak menggubris elakan ibunya, dia terus berceloteh layaknya orang yang merasakan waktu hidupnya di dunia akan selesai."Ma, Naek pingin deh berbuat baik sama orang, soalnya Naek takut sama neraka dan nggak mau di neraka. Di neraka itu panas, aku saja kalau tidur tidak pake AC nggak bisa tidur karena panas, bagaimana nanti kalau di neraka," begitu khayalan Naek.Sang ibu berusaha menjawab cita-cita anaknya yang berusia 33 tahun itu. "Tidak Naek, kalau kita baik pasti kita di surga," hibur Hotmanda.Obrolan itu sangat melekat di hati Hotmanda. Dia tidak mengira bahwa obrolan itu adalah sebuah 'pertanda'. Dua minggu setelah obrolan itu, tepatnya tanggal 27 April 2006, Naek yang sangat dekat dengannya, dihabisi oleh komplotan Lidya Pratiwi di Putri Duyung Cottage Villa Tongkol No 59, Ancol, Jakarta Utara. Komplotan Lidya lalu menguras puluhan juta rekening Naek. Polisi telah menetapkan empat tersangka dalam kasus ini yaitu Lidya Pratiwi (19), Vince Yusuf (ibu Lidya), Tony Yusuf (paman Lidya) dan Ade Sukardi (satpam, teman Tony). Semuanya kini ditahan di Rutan Polres Jakarta Utara.Sebelum kematiannya, Naek juga tampak mondar-mandir. "Saya bingung dan bertanya-tanya ada apa dengan Naek, seperti ada yang ingin dibicarakan," cerita Hotmanda yang ditemui detikcom di rumahnya, Selasa (16/5/2006) sore.Masih ada kejanggalan lain beberapa saat sebelum terjadinya pembunuhan. Namun Hotmanda tidak terlalu menggubrisnya karena tidak ada firasat apa pun yang menonjol. Perempuan yang selalu menangis bila mengingati anak itu baru teringat keinginan Naek untuk mati muda ketika sarjana arsitektur Universitas Trisakti itu terbujur kaku di RSCM. "Saya baru ingat ucapan Naek waktu itu. Sekarang dia sudah jadi malaikat di sana," kata Hotmanda diamini Ida Hutagalung -- kakak Naek -- sambil menyeka air matanya.
(nrl/)