Epidemiolog menyoroti soal macet parah di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, saat long weekend di tengah pandemi COVID-19. Hal ini membuktikan masyarakat sudah mulai beraktivitas seperti biasa layaknya sebelum pandemi.
"Apa yang terjadi di masa libur, nanti pas puasa, akan banyak orang, aktivitas itu sulit dihindari, saya sampaikan sekarang," kata epidemiolog dari Universitas Griffith, Australia, Dicky Budiman, saat dihubungi, Senin (28/2/2022).
Dicky mengatakan pemerintah harus mulai mengantisipasi. Dia menyebut larang kegiatan masyarakat akan sulit dilakukan.
Baca juga: Malam Ini Lalin Puncak Bogor Ramai Lancar |
"Yang perlu dan harus dimitigasi oleh pemerintah adalah memastikan risikonya kecil. Tanpa risiko tidak mungkin, karena kita belum dalam status terkendali," katanya.
Dicky menyampaikan beberapa hal yang perlu diperhatikan, khususnya soal vaksinasi. Jadi, muncul kekebalan komunal dari masyarakat.
"Untuk memastikan kasus kecil, adanya status imunitas memadai, tiga dosis (vaksin) harus dikejar," katanya.
Menurutnya, harus dipastikan bahwa orang yang berkunjung ke tempat wisata adalah orang yang telah divaksinasi.
"Orang berpergian, datang ke tempat wisata, datang ke tempat publik, pastikan orang yang sudah divaksin lengkap. termasuk kalau berisiko tinggi, harus sudah divaksin booster," ujarnya.
Lebih lanjut Dicky mengatakan penerapan protokol kesehatan di lokasi tempat wisata atau fasilitas publik pun harus memadai. Jadi, bisa meminimalkan penularan.
"Lokasi umum harus sudah dipastikan di-review, atau verifikasi standar protokol kesehatan kuat," ucapnya.
Dicky mengakui bahwa COVID-19 varian Omicron memang tidak terlalu berisiko dibandingkan dengan Delta atau varian lainnya. Namun, Omicron tetap harus diwaspadai.
![]() |
"Bagaimanapun, potensi Omicron memang moderat dalam dampak, tapi jika mitigasi lambat, tidak akurat, yang terjadi bisa berdampak berat, Yang tadinya moderat bisa jadi berat, dalam artian bisa jadi fatal," katanya.
Seperti diketahui, terjadi kemacetan parah di kawasan puncak pada Minggu hingga Senin. Kecelakaan itu bisa disebut horor karena ada warga yang mengaku sudah di lokasi selama 12 jam.
Hal itu diceritakan Ayy Indri (25), yang mengaku terjebak macet hingga 12 jam saat hendak ke Puncak. Awalnya, Indri berangkat ke Puncak dari Jakarta pada Minggu (27/2/2022) sore sekitar pukul 18.30 WIB.
"Saya berangkat dari Jakarta sekitar pukul 18.30 WIB, rencana memang mau pulang ke rumah orang tua karena kebetulan rumah orang tua saya di Puncak," kata Indri kepada detikcom pada Senin (28/2).
Dalam perjalanannya, kemacetan terus terjadi. Indri mengaku terjebak macet dengan total selama 12 jam dan baru sampai di lokasi tujuan pada pukul 07.49 WIB.
Simak Video 'Macet 'Horor' Arah Puncak Buat Polisi Atur Strategi saat Libur Nyepi':