Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak akan melibatkan Badan Geologi guna mengetahui penyebab pergerakan tanah di Kecamatan Cikulur, Lebak. Pasalnya, Kecamatan Cikulur bukan termasuk wilayah dengan potensi pergerakan tanah.
"Berdasarkan peta zona kerentanan tanah, ini bukan termasuk daerah rentan risiko tinggi. Berbagai kemungkinan ada, apakah karena gempa, kemudian pergerakan tanah kita masih menunggu Badan Geologi," kata Kepala BPBD Lebak, Febby Rizky Pratama, kepada awak media, Senin (28/2/2022).
Saat ini, BPBD belum dapat memastikan penyebab dari pergerakan tanah di Kecamatan Cikulur. Biasanya, kata Febby, fenomena tanah bergerak terjadi di sepanjang aliran sungai.
Pada kasus di Kecamatan Cikulur, lokasinya berada di perbukitan dan jauh dari aliran sungai.
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan BPBD, awal mula terjadi pergerakan tanah di mulai dari tanjakan Tajur di Jalan Raya Sampay-Cileles, Kecamatan Cikulur. Tanah terus bergerak hingga ke Kampung Cihuni, Desa Curugpanjang, Kecamatan Cikulur.
"Memang, agak lama (pergerakan tanah) hampir satu tahun dari tanjakan Tajur. Mungkin diperparah dengan gempa yang terjadi kemarin, untuk lebih lanjut kita menunggu tim geologi," jelasnya.
Febby mengatakan Badan Geologi akan meneliti berdasarkan informasi yang telah diberikan pihaknya. Nantinya Badan Geologi turut memberi rekomendasi dari kejadian ini.
38 Rumah, Masjid, Sekolah, Jalan Rusak
Hingga saat ini, BPBD Lebak mencatat ada 38 rumah, tiga ruangan di MTS Arribathiyah, fasilitas umum seperti masjid dan beberapa ruas jalan rusak dampak dari fenomena ini.
"Bersurat ke Badan Geologi terkait jenis pergerakan tanahnya seperti apa. Kemudian meminta rekomendasi dari Badan Geologi terkait pergerakan tanah di Cikulur ini," ucapnya.
Untuk diketahui, pergerakan tanah terjadi di Kampung Cihuni, Desa Curugpanjang, Kecamatan Cikulur, Lebak, Banten. Setiap malam, warga mengaku merasakan adanya pergerakan tanah.
Lihat video 'Cerita Warga Lebak, Rumah-Jalanan Retak Akibat Pergerakan Tanah':
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
(jbr/jbr)