Profil Arifin Panigoro: Raja Minyak RI, Politikus, dan Pencinta Sepakbola

Profil Arifin Panigoro: Raja Minyak RI, Politikus, dan Pencinta Sepakbola

Farih Maulana Sidik - detikNews
Senin, 28 Feb 2022 08:08 WIB
Jakarta -

Anggota Wantimpres Arifin Panigoro meninggal dunia saat menjalani perawatan di Mayo Clinic, Rochester, Amerika Serikat. Pria yang lebih dikenal sebagai pengusaha itu tutup usia di umur 77 tahun.

Arifin wafat pada 27 Februari sekitar pukul 14.45 waktu setempat, atau 28 Februari pukul 03.45 WIB. Jenazah akan dipulangkan ke Indonesia.

Arifin lahir di Bandung, 14 Maret 1945. Dia memperoleh gelar Sarjana Teknik Elektro dari Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1973. Lalu berlanjut di Senior Executive Programme, The European Institute of Business, Fountainebleau Prancis tahun 1979. Kemudian mendapatkan gelar kehormatan (doktor honoris causa) dari Institut Teknologi Bandung pada Januari 2010 dengan pidato ilmiahnya 'Kuasai Teknologi, Bangun Ekonomi, Tegakkan Martabat Bangsa'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arifin lebih dikenal sebagai pengusaha nasional yang bergerak di bidang energi. Dia merupakan pendiri kelompok usaha Medco Group, yang memulai kiprahnya di industri minyak dan gas pada 1980.

Bersama Medco, Arifin mencatatkan sejarah besar. Hal itu terjadi ketika Medco berhasil melakukan pembelian PT Stanvac yang dimenangkan melalui tender yang kemudian namanya diubah menjadi Expan.

ADVERTISEMENT

Dengan pembelian itu, PT Stanvac tidak lagi dikuasai orang asing. Stanvac sendiri merupakan perusahaan minyak tertua di Indonesia. Berkat Arifin, perusahaan ini sudah dimiliki sepenuhnya oleh Medco.

Pada 1998, Arifin mengundurkan diri dari kepengurusan perseroan, dan sejak itu berperan sebagai penasihat, khususnya dalam hal mengarahkan peluang-peluang usaha baru di bidang minyak dan gas.

Arifin juga punya sepak terjang di dunia politik, paling intens di medio 1997-1998 saat partai baru bermunculan usai Presiden Soeharto lengser. Arif menapaki karir politiknya dengan bergabung ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada 1999 untuk daerah pemilihan Kabupaten Tangerang. Cukup berhasil, dia terpilih sebagai anggota DPR.

Dia menjadi Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPR RI tahun 2000-2002 dan Ketua Fraksi PDI Perjuangan MPR RI tahun 2002-2004. Pada 2005, dia dipecat PDIP karena keterkaitan dengan Gerakan Pembaruan (GP) PDIP.

Arifin juga akrab dengan dunia sepakbola Indonesia. Pada 2010, dia menggelar Liga Primer Indonesia, di luar kompetisi yang digelar PSSI.

Adapun jabatan yang hingga meninggal masih ia emban adalah Advisor Medco Energy sejak 1998 dan anggota Dewan Pertimbangan Presiden sejak 2019.

Di antara sederet prestasinya, Arifin merupakan salah satu tokoh yang menerima Bintang Mahaputera Nararya pada 2019.

(fas/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads