Pemerintah Indonesia akan mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Ukraina, yang diinvasi Rusia. Total ada 153 WNI di Ukraina, keselamatan WNI akan menjadi prioritas.
"Penghormatan terhadap tujuan dan prinsip piagam PBB dan hukum internasional, termasuk penghormatan terhadap integritas wilayah dan kedaulatan, penting untuk terus dijalankan," tulis Kemlu dalam keterangannya, Sabtu (26/2).
Indonesia menegaskan serangan militer di Ukraina tidak dapat diterima. Serangan juga sangat membahayakan keselamatan rakyat dan mengancam perdamaian serta stabilitas kawasan dan dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Indonesia meminta agar situasi ini dapat segera dihentikan dan semua pihak agar menghentikan permusuhan serta mengutamakan penyelesaian secara damai melalui diplomasi," ujarnya.
Kemlu menegaskan Indonesia mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengambil langkah nyata guna mencegah memburuknya situasi.
"Pemerintah, melalui Kementerian Luar Negeri, telah mempersiapkan rencana evakuasi WNI. Keselamatan WNI selalu menjadi prioritas pemerintah," tuturnya.
153 WNI di Ukraina Selamat dan Aman
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) mencatat sejauh ini terdapat 153 WNI di Ukraina yang diinvasi Rusia. WNI tersebut diminta melaporkan diri dan berada di beberapa rumah aman.
"Saat ini ada 153 orang tercatat dalam database terbaru yang dimiliki di KBRI Kiev," kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha dalam konferensi pers. Sabtu (26/2/2022).
Judha mengatakan data tersebut tercatat setelah WNI yang ada di Ukraina diminta melaporkan diri. Sebanyak 153 WNI itu tersebar di beberapa rumah aman atau safe house. Terbanyak berada di KBRI Kiev.
"Mayoritas pekerja migran," ujarnya.
"Semuanya kondisi aman dan selamat dan telah berada di beberapa titik safe house yang telah disiapkan KBRI," ujarnya.
Selengkapnya halaman berikutnya.
WNI di Ukraina Akan Dievakuasi ke Polandia dan Rumania
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI mengatakan pemerintah sedang mengupayakan proses evakuasi bagi WNI yang ada di Ukraina ke Polandia dan Rumania. Evakuasi akan dilakukan sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan.
"Kita sedang mengupayakan untuk melakukan evakuasi ke Polandia maupun ke Rumania," kata Direktur Perlindungan WNI Kemlu RI Judha Nugraha dalam jumpa pers secara virtual, Sabtu (26/2/2022)
Judha belum memastikan tanggal WNI akan dievakuasi ke Polandia dan Rumania ini. Evakuasi akan dilakukan apabila jalur aman bagi pergerakan ke Polandia dan Rumania.
"Kita akan lakukan secepatnya. Kita akan melihat situasi di lapangan. Kita akan bergerak ketika memang sudah ada jalur aman bagi pergerakan warga negara kita menuju Polandia dan ke Rumania," lanjutnya.
Selain itu, KBRI mengimbau kepada WNI yang ada di Ukraina untuk mendekat ke KBRI ataupun ke safe house yang telah disediakan. Warga juga diminta segera melapor diri ke KBRI.
"Sesuai dengan kontingensi disusul soal adanya serangan, kita telah menetapkan beberapa titik safe house. Yang pertama adalah di KBRI, segera menyampaikan kepada WNI untuk mendekat ke KBRI untuk beberapa warga negara kita untuk menjangkau KBRI. Karena kesulitan transportasi, KBRI juga membantu untuk melakukan penjemputan," kata Judha.
Judha mengatakan saat ini tim KBRI tengah berupaya melakukan penjemputan kepada seluruh warga negara Indonesia. KBRI juga telah menyiapkan pesawat untuk evakuasi.
"Saat ini kita melakukan upaya penjemputan kepada warga negara kita yang ada di Odessa oleh tim kita sedang memantau. Kita juga telah menyiapkan pesawat dan tim evakuasi sebagai upaya evakuasi. Sebagai upaya antisipasi ketika nanti para WNI kita sudah bisa dialokasi bukan hanya di titik safe house, namun kita bawa ke luar Polandia dan Rumania," katanya.
Kemlu: 13 WNI di Medan Pertempuran Ukraina Timur, Tinggal di Rumah Majikan
Kementerian Luar Negari (Kemlu) RI melaporkan sebanyak 153 WNI yang ada di Ukraina dalam kondisi aman. Kemlu mengatakan 13 orang ada di medan pertempuran di Kharkiv dan Chernihiv.
"Jadi seperti kami sampaikan tadi dalam paparan, WNI yang ada di Ukraina Timur ada 4 WNI di Kharkiv dan 9 WNI yang ada di Chernihiv. Situasi saat ini memang di wilayah Kharkiv dan Chernihiv itu sudah terjadi medan pertempuran. Kami sudah berhasil menghubungi mereka dan selalu memantau kondisi mereka," kata Direktur Perlindungan WNI Kemlu Judha Nugraha dalam jumpa pers virtual, Sabtu (26/2/2022).
Judha mengatakan seluruh WNI itu saat ini tinggal di rumah majikan masing-masing. Mereka juga masih menunggu situasi lebih aman.
Saat ini mereka tinggal bersama majikan masing-masing di rumah masing-masing sambil menunggu situasi lebih aman," katanya.
Judha mengatakan KBRI awalnya berencana melakukan penjemputan. Tapi penjemputan gagal karena situasi di lapangan tidak memungkinkan.
"Pada awalnya kami melakukan upaya penjemputan karena situasi di lapangan yang sudah tidak memungkinkan kita meminta mereka untuk tetap stay di rumah masing-masing, di rumah tersebut sudah dilengkapi dengan bunker dan logistik yang memadai," jelasnya.
"Kami saat ini berupaya melakukan evakuasi," tambahnya.
Kemlu Belum Berencana Tutup KBRI
Pemerintah Indonesia belum berencana untuk menonaktifkan aktivitas di KBRI Kiev, Ukraina. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI mengatakan pihaknya masih memantau kondisi terkini di Ukraina untuk menentukan keputusan lebih lanjut.
"Sejauh ini belum ada rencana untuk menutup atau menonaktifkan aktivitas KBRI. Kalaupun kondisi di Kiev tidak lagi kondusif untuk pelaksanaan kegiatan KBRI, tengah dipikirkan untuk kita mengalihkan kegiatan di tempat lainnya yang lebih bisa dipastikan tingkat keamanannya," kata juru bicara Kemlu RI Teuku Faizasyah saat jumpa pers virtual, Sabtu (26/2/2022).
Faizasyah mengatakan belum ada rencana melakukan penonaktifan KBRI seperti yang dilakukan di Afghanistan.
"Jadi belum mengarah ke satu pengambilan sikap seperti yang dilakukan di Afghanistan," lanjutnya.
Lebih lanjut, Faizasyah juga meminta doa dari masyarakat Indonesia demi keselamatan WNI yang ada di Ukraina. Dia berharap WNI di Ukraina bisa dievakuasi apabila waktu dan situasi sudah memungkinkan.
"Kami hanya mengharapkan doa bersama dari kita dan support pada saudara-saudara kita yang saat ini masih berada di Ukraina. Oleh support kita bersama, mudah-mudahan mereka bisa di waktu yang tepat kita bisa keluarkan di tempat yang aman sehingga bisa kembali ke Tanah Air pada waktunya," tutupnya.