14 Kepala Puskesmas di Kepri Kembalikan Insentif Kelebihan Bayar Rp 1,9 M

14 Kepala Puskesmas di Kepri Kembalikan Insentif Kelebihan Bayar Rp 1,9 M

Raja Adil Siregar - detikNews
Jumat, 25 Feb 2022 16:06 WIB
Sebanyak 14 orang kepala puskesmas di Kepri mengembalikan dana kelebihan bayar insentif COVID-19 sebesar Rp 1,9 miliar. Sebesar Rp 200 juta lagi belum dibayar. (dok Istimewa)
Sebanyak 14 orang kepala puskesmas di Kepri mengembalikan dana kelebihan bayar insentif COVID-19 sebesar Rp 1,9 miliar. Sebesar Rp 200 juta lagi belum dikembalikan. (Foto: dok. Istimewa)
Batam -

Sebanyak 14 orang kepala puskesmas di Bintan, Kepulauan Riau (Kepri), ramai-ramai mengembalikan dana lebih bayar insentif COVID-19. Dana itu mulai dikembalikan setelah jaksa mengendus adanya kelebihan bayar.

Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Bintan, I Wayan Riana, mengatakan pihaknya menerima dana tersebut pada Kamis (25/2). Wayan mengatakan ada kelebihan dana insentif Rp 2,1 miliar.

"Kelebihan bayar totalnya Rp 2,1 miliar dari total Rp 7 miliar. Tetapi yang dikembalikan sudah Rp 1,9 miliar," terang I Wayan Riana, Jumat (25/2/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

I Wayan mengatakan uang dikembalikan langsung oleh 14 kepala puskesmas di Bintan. Sebelumnya penyidik di Kejaksaan Negeri Bintan mengusut kasus kelebihan bayar di salah satu puskesmas.

"Awalnya kita mengusut kasus kelebihan bayar insentif di salah satu puskesmas. Setelah kasus itu naik dan ada tersangka, ada 14 kepala puskesmas datang untuk menyampaikan ada juga kelebihan bayar," katanya.

ADVERTISEMENT
Sebanyak 14 orang kepala puskesmas di Kepri mengembalikan dana kelebihan bayar insentif COVID-19 sebesar Rp 1,9 miliar. Sebesar Rp 200 juta lagi belum dibayar. (dok Istimewa)Kajari meminta sisa kelebihan pembayaran insentif Rp 200 juta untuk dikembalikan karena uang negara (dok Istimewa)

Rp 200 Juta Belum Dikembalikan

Terhitung, sejak Desember 2021 hingga hari ini, terhitung dana yang dikembalikan mencapai Rp 1,9 miliar. Dana dikembalikan secara bertahap setelah kepala puskesmas tahu ada kesalahan dalam pembayaran insentif tenaga kesehatan yang menangani COVID-19.

"Ada sekitar Rp 200 jutaan lagi kelebihan bayar yang belum dikembalikan. Tentu ini iktikad baik dari 14 kepala puskesmas, ya kita apresiasi," katanya.

Meskipun begitu, I Wayan minta seluruh kepala puskesmas segera mengembalikan uang negara tersebut. Sebab, jika tidak, ia akan mempertimbangkan untuk melakukan proses hukum.

"Kita minta secepatnya dikembalikan. Ya kalau tidak, kita nanti pertimbangkan untuk lidik perkaranya," katanya.

Simak juga 'BPK Temukan Kelebihan Pembayaran Insentif Nakes, Ratusan Ribu hingga Rp 50 Juta':

[Gambas:Video 20detik]



(ras/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads