Dinkes DKI: 1,4 Juta Warga Jakarta Belum Disuntik Vaksin COVID-19

Dinkes DKI: 1,4 Juta Warga Jakarta Belum Disuntik Vaksin COVID-19

Nahda Rizki Utami - detikNews
Jumat, 25 Feb 2022 15:40 WIB
Doctor vaccinating for a boy on blue background.
Ilustrasi suntik vaksin COVID-19 (Getty Images/iStockphoto/baona)
Jakarta -

Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan 1,4 juta warganya belum mengikuti vaksinasi COVID-19. Alasan mereka belum mengikuti vaksinasi juga bermacam-macam.

Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama menyebutkan masih banyaknya warga yang ber-KTP DKI Jakarta belum mengikuti vaksinasi. Sebanyak 1,4 juta orang yang berumur 6 tahun ke atas belum disuntik vaksin COVID-19.

"Nah, di Jakarta ini masih banyak. 1,4 juta orang, 6 tahun ke atas yang belum divaksin (COVID-19), KTP DKI," kata Ngabila dalam diskusi Kelompok Kerja RCCE COVID-19 yang disiarkan dalam YouTube internetsehat, Jumat (25/2/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ngabila menjelaskan berbagai macam alasan warga DKI Jakarta yang belum mengikuti vaksin COVID-19. Di antaranya masih adanya warga yang meragukan kehalalan vaksin COVID-19.

"Alasannya halal-haram. Padahal MUI sudah keluar fatwa bahwa Sinovac halal dan suci, AstraZeneca itu mubah. Mubah itu artinya boleh," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Menurut Ngabila, seharusnya warga tidak perlu lagi mengkhawatirkan kehalalan setiap jenis vaksin COVID-19. Ngabila berharap semua warga paham dan tidak ada lagi yang mempersoalkan kehalalan dari tiap jenis vaksin.

"Ketika kita darurat kesehatan masyarakat, perang kita di mana nyawa kita dipertaruhkan itu mubah, boleh, ya halal gitu. Harusnya no debat. Harusnya semua paham, nggak ada lagi isu ini," jelas Ngabila.

Ngabila juga menjelaskan masih adanya warga yang berpikir apakah vaksin COVID-19 itu manjur atau tidak. Ngabila meminta kepada setiap warga untuk percaya manfaat dari vaksin COVID-19

"Lalu juga bilang vaksin tidak manjur. Kita harus percaya vaksinasi COVID-19 bisa mencegah kematian atau bergejala berat karena secara materi genetik masih sama walaupun si virusnya tambah hebat," terangnya.

Lebih lanjut Ngabila mengimbau kepada masyarakat untuk tidak pilih-pilih merek vaksin. Ngabila memastikan semua merek vaksin aman, sehat, dan berkualitas.

"Kita tidak boleh pilih-pilih merek vaksin karena kita bayangkan di belahan dunia sana, misalnya di Afrika orang nyari satu vaksin buat dosis satu aja susah banget. Negara kita masa ngebuang-buang vaksin yang expired? Ini satu hal yang sangat disayangkan," ucap Ngabila.

"Jadi jangan pilih-pilih vaksin. Semua merek vaksin aman, sehat, berkualitas," imbuhnya.

Simak Video 'Soal Vaksin Keempat, Satgas: Fokus Jangkau yang Belum Divaksin':

[Gambas:Video 20detik]



(drg/drg)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads