Rusai melancarkan serangan penuh ke wilayah Ukraina. Perang yang baru dimulai ini dinilai akan berdampak pada harga minyak dan gas dunia.
"Dalam setiap peperangan maka akan menimbulkan korban masyarakat sipil yang tidak terlibat langsung dalam konflik," kata anggota Komisi I DPR RI Fraksi NasDem Muhammad Farhan kepada wartawan, Kamis (24/2/2022).
Farhan, yang membidangi komisi pertahanan dan luar negeri, prihatin dengan kondisi di Ukraina. Perang Rusia-Ukraina, menurut Farhan, akan berdampak hingga ke inflasi skala global.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dampak ekonomi dari sebuah peperangan di era globalisasi sekarang selalu meluas. Dalam hal ini akan meningkatkan harga minyak dan gas dunia, yang pada gilirannya akan memicu inflasi global," ujarnya.
Farhan berkeyakinan perang Rusia-Ukraina tidak akan menimbulkan Perang Dunia ke-III. Sebab, menurut Farhan, tidak ada satu pun negara yang mau terlibat di Ukraina.
"Dalam hal ini, Ukraina adalah korban, sedangkan Rusia dan USA beserta musuh-musuh mereka akan menjaga konflik hanya di wilayah Ukraina," ucap Farhan.
"Maka saya mendesak Ukraina, Rusia, USA dan NATO untuk segera ke meja perundingan," imbuhnya.
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba sebelumnya menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin telah meluncurkan 'invasi skala penuh' pada hari Kamis (24/2). Suara-suara ledakan terdengar di kota-kota di Ukraina.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
"Putin baru saja meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina. Kota-kota Ukraina yang damai sedang diserang," tulis Kuleba dalam postingan di Twitter, seperti diberitakan kantor berita AFP, Kamis (24/2).
"Ini adalah perang agresi. Ukraina akan mempertahankan dirinya sendiri dan akan menang. Dunia bisa dan harus menghentikan Putin. Waktu untuk bertindak adalah sekarang," imbuhnya.
Suara-suara ledakan terdengar pada Kamis pagi waktu setempat di Kiev, ibu kota Ukraina dan kota pelabuhan Mariupol, tak lama setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan operasi untuk 'demiliterisasi' negara itu.